Dua Tuntutan Utama dari Aksi Piknik di DPR: Penahanan Tahanan Kericuhan Dibebaskan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam sebuah aksi demonstrasi yang diberi nama “piknik”, sejumlah massa berkumpul di hadapan gedung DPR/MPR RI di Jakarta. Kehadiran mereka mengangkat tiga poin utama dalam unjuk rasa yang dilangsungkan sore ini.

“Pada hari ini, kami mengungkapkan tiga permintaan. Yang pertama, kami mengecam seluruh tindakan yang melanggar hak asasi manusia dari aparat keamanan yang seharusnya menjadi pelindung hukum. Mereka yang seharusnya memiliki standar prosedur operasi yang jelas dan berpegang teguh pada nilai kemanusiaan, namun kami masih menyaksikan tindakan-tindakan yang melampaui batas serta upaya kriminalisasi yang terus berlanjut,” kata Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan Rahman, kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Selain itu, massa juga meminta pembebasan tahanan yang terkait dengan kericuhan sebelumnya. Mereka memandang penahanan tersebut sebagai upaya untuk mematahkan kebebasan berekspresi.

“Kami merasa bahwa banyak tahanan politik yang masih ditahan hanya karena mengungkapkan pendapat mereka, karena melaksanakan hak demokrasi, atau bahkan dituduh dengan tuduhan penghasutan. Ini adalah upaya untuk merendahkan demokrasi di Indonesia,” katanya.

Massa juga membahas penangkapan beberapa aktivis. Mereka bertekad untuk terus mempertahankan aspirasi dan tuntutan mereka kepada pemerintah.

“Tuntutan ketiga, kami menekankan kepada pemerintah dan semua pihak terkait yang hadir dalam rapat ini untuk mendengarkan aspirasi dan tuntutan masyarakat. Ada banyak permintaan yang belum terjawab hingga saat ini,” ujarnya.

“Kami meminta kepada eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk mendengarkan semua tuntutan yang akan kami sampaikan dalam waktu satu bulan ke depan. Koalisi masyarakat sipil, mahasiswa, buruh, dan kelompok lainnya akan terus menyampaikan aspirasi mereka,” tambahnya.

Pantauan Thecuy.com di lokasi, Senin (6/10) sore, menunjukkan massa memadati halaman depan gerbang gedung MPR/DPR. Mereka terlihat aktif dalam berbagai kegiatan yang disediakan, seperti kolam pemancingan ikan mainan dan layanan kutek gratis.

Dalam konteks demonstrasi ini, penting untuk mengingat bahwa kebebasan berekspresi adalah hak dasar setiap warga negara. Pemerintah dan aparat keamanan harus selalu memastikan bahwa tindakan mereka tetap berlandaskan hukum dan tidak melampaui batas kemanusiaan. Kerjasama antara berbagai pihak diperlukan untuk menciptakan dialog yang konstruktif agar tuntutan masyarakat dapat diatasi dengan bijak. Setiap suara harus didengar, dan solusi harus dicapai melalui proses yang transparan dan adil.

Aksi ini juga menggambarkan betapa pentingnya peran masyarakat sipil dalam memantau dan mendorong perubahan positif. Koalisi berbagai elemen masyarakat menunjukkan bahwa perubahan hanya dapat tercapai melalui kerjasama dan persatuan. Semangat demokrasi harus terus dijaga agar semua suara dapat terwakili dan dihindari upaya kriminalisasi yang tidak perlu.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan