Di Jakarta, tercatat kejadian tragis di India yang melibatkan kematian 16 anak setelah mengkonsumsi sirup obat batuk brand Coldrif. Insiden ini terjadi pada akhir pekan lalu, dengan sebagian besar kasus berpusat di Chhindwara dan beberapa di Betul.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, pihak berwenang telah menahan dokter Praveen Soni, yang diduga meresepkan obat yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) melebihi batas aman. Selain itu, dokter anak di Parasia pun dikors karena dianggap salah dalam penanganan kasus ini.
Hasil investigasi menegaskan bahwa sirup obat tersebut mengandung 48,6 persen DEG, zat yang berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal serta kematian jika terhirup. Berdasarkan laporan India Today, pihak berwenang akan menggelar rapat untuk membahas penggunaan sirup obat batuk secara bijak dan memastikan keamanan produk medis.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, Pemerintah Madhya Pradesh langsung melarang penjualan dan distribusi Coldrif setelah terkonfirmasi ada zat beracun dalam produk yang terlibat dalam kematian 16 anak, termasuk sembilan korban awal dan dua kasus tambahan.
Sementara itu, pengawas obat dari Tamil Nadu mengeluarkan perintah mengenai sirup yang diproduksi oleh Sresun Pharmaceuticals di Kanchipuram, yang ditemukan tidak memenuhi standar keamanan. Pemerintah negara bagian segera menghentikan penjualan dan memerintahkan pembuangan stok yang ada. Larangan ini juga meliputi produk lainnya dari produsen yang sama, yang sudah berada di bawah pengawasan sejak 1 Oktober akibat laporan kematian anak-anak di Madhya Pradesh.
Sementara itu, studi terkini mengungkapkan bahwa kontaminasi obat yang tidak seharusnya dapat terjadi karena kekurangan pengawasan di pabrik. Pemerintah India tengah seringkali mengeluh tentang sistem regulasi obat yang lemah, terutama di daerah pedesaan di mana akses ke obat-obatan yang aman masih menjadi tantangan. Kasus ini semakin menguatkan pemikiran bahwa diperlukan pelatihan lebih bagi petugas kesehatan dan pengawasan yang ketat terhadap produsen obat.
Pada akhirnya, tragedi ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya keamanan obat dan tanggung jawab para profesional kesehatan dalam melindungi pasien, terutama anak-anak yang rentan. Semoga insiden seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan standar kesehatan dan proteksi masyarakat.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
๐ Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
๐ Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.