Pasangan Gigi Berlubang yang Viral Disebut Bisa Menular Menurut Dokter Gigi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Viralnya cerita di platform media sosial Threads tentang kemungkinan gigi berlubang dapat menular, membuat pengguna jaringan tersebut berusaha lebih hati-hati dalam memilih pasangan. Sebuah akun bernama @leaaxxxx mengungkapkan kekhawatiran mereka dengan kata-kata, “Tahu kan kalau gigi berlubang bisa menular? Jadi pilih pasangan dengan baik!” pernyataan tersebut menjadi perbincangan hangat di Thecuy.com pada hari Minggu, 5 Oktober 2025.

Namun, adakah kebenaran di balik klaim tersebut? Menurut Prof Dr drg Febriana Rahmayanti, Sp PM, Subsp Infeksi dan Imunitas, yang juga Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), gigi berlubang atau karies timbul dari kombinasi beberapa faktor.

Dalam penjelasannya, timbulnya karies tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses yang melibatkan bakteri Streptococcus mutans, asupan karbohidrat olahan yang mudah menempel pada gigi, serta sisa makanan yang lama menempel di permukaan gigi. “Bakteri Streptococcus mutans ini yang menyebabkan gigi yang awalnya keras menjadi lembut, sehingga terbentuk lubang. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut perlu dipertimbangkan,” kata dia saat ditemui di Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

Menanggapi isu penularan masaik gigi antara pasangan, Prof Febriana membenarkan bahwa yang berpindah bukan penyakit lubang gigi itu sendiri, melainkan bakteri yang menyebabkan karies. Ia menambahkan bahwa transfusi bakteri tidak hanya terjadi antara pasangan, tapi juga antara ibu dan anak, khususnya saat terjadi pertukaran alat makan atau paparan air liur secara tidak sengaja.

“Bakteri Streptococcus mutans yang ada di dalam rongga mulut dan air liur kita bisa berpindah ke orang lain,” ujarnya. Walaupun demikian, ia menambahkan bahwa penularan bakteri ini belum tentu langsung menyebabkan gigi berlubang. Hal ini karena proses tersebut membutuhkan waktu dan kondisi tertentu.

“Oleh karena itu, peran kebersihan mulut dan teknik sikat gigi yang benar sangat penting untuk dipertimbangkan,” tegas dia.

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Dental Research, pola hidup yang sehat termasuk asupan nutrisi yang seimbang dan rutin perawatan gigi dapat mengurangi risiko penularan bakteri karies hingga 40%. Studi ini mengevaluasi lebih dari 1.000 pasangan dan menemukan bahwa pasangan yang terdaftar dalam program pengawasan kesehatan gigi bersama menunjukkan penurunan significan dalam tingkat bakteri patogen.

Selain itu, infografis dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 60-90% anak di seluruh dunia terpapar bakteri karies sejak usia dini. Hal ini menegaskan pentingnya edukasi dini tentang kebersihan mulut dan praktik keberadaan gigi yang sehat.

Kebersihan mulut bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kesehatan umum. Jaga giginya dengan rutin, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, dan ingat bahwa kebiasaan sehat dapat melindungi diri dan orang yang kita sayangi dari masalah gigi berlubang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan