Kenaikan Angka Pengangguran di Jepang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jepang, masalah pengangguran semakin mencuat dengan peningkatan tingkatnya menjadi 2,6% pada Agustus 2025, naik dari 2,3% sebulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena banyak pekerja yang memutuskan untuk mengundurkan diri secara sukarela, menurut data Kementerian Dalam Negeri Jepang.

Sumber The Japan Times menyampaikan bahwa rasio pelamar kerja menurun menjadi 1,20 dari 1,22. Ini menunjukkan bahwa meskipun masih banyak lowongan kerja tersedia, minat para pekerja untuk melamar justru menurun. Kondisi ini diilustrasikan oleh adanya 120 kesempatan pekerjaan untuk setiap 100 pekerja.

Alasan utama pengunduran diri dalam jumlah besar adalah keterlambatan kenaikan gaji. Tokyo Shoko Research mengungkapkan bahwa fenomena ini menjadi ancaman serius bagi perekonomian Jepang. Sejak awal tahun ini, 237 perusahaan telah bangkrut akibat kekosongan tenaga kerja, naik 22% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Untuk mengatasi masalah ini, Jepang kini mengandalkan tenaga kerja asing yang mencapai 2,3 juta orang per Oktober 2024. Pemerintah Jepang juga telah menyerukan peningkatan gaji untuk menarik karyawan, namun upaya ini belum berhasil menurunkan angka pengangguran secara signifikan.

Awal tahun ini, perusahaan-perusahaan besar di Jepang telah berjanji akan menaikkan upah lebih dari 5% dalam negosiasi ketenagakerjaan tahunan. Ini merupakan kenaikan upah terbesar dalam lebih dari 30 tahun. Federasi serikat pekerja terbesar di negara itu juga tengah menyiapkan target baru untuk putaran perundingan upah berikutnya, dengan memperhatikan kondisi bisnis global yang tidak stabil.

Meskipun upaya peningkatan gaji dilakukan, dampaknya belum terasa secara signifikan. Tenaga kerja asing terus diperlukan untuk mengisi kekosongan pekerjaan di berbagai bidang. Keputusan perusahaan untuk menaikkan gaji juga dipengaruhi oleh kekhawatiran perang tarif yang dipimpin Amerika Serikat.


Dari sini terlihat bahwa Jepang sedang menghadapi tantangan serius dalam mengelola tenaga kerjanya. Sementara pemerintah dan perusahaan berusaha meningkatkan gaji, kesulitan dalam menarik dan mempertahankan karyawan tetap menjadi isu utama. Bagaimana perusahaan bisa menyederhanakan proyek besar dengan manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif?

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan