Kecaman Hebat dari Mana-mana Usai Israel Menghentikan Kapal Global Sumud Flotilla

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Israel berhasil menghalangi perjalanan armada Global Sumud Flotilla yang mengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza, tindakan ini menuai respons keras dari berbagai pihak. Berdasarkan laporan AFP dan Al Arabiya, beberapa puluh kapal, termasuk kapal bernama Marinette yang merupakan kapal terakhir dalam misi itu, dicegat oleh Israel. Menurut Global Sumud Flotilla, Marinette dicegat pada pukul 10.29 waktu setempat, sekitar 42,5 mil laut dari Gaza.

Para penumpang kapal dinyatakan diculik secara ilegal oleh pihak Israel. Armada Global Sumud Flotilla terdiri dari lebih dari 40 kapal yang membawa politisi dan aktivis dari berbagai negara. Tindakan Israel ini telah mengundang protes dari berbagai belahan dunia.

Tindakan Israel dianggap melanggar hukum internasional. Syamsu Rizal, anggota Komisi I DPR RI, mengkritik keras penangkapan aktivis dan pelanggaran hukum internasional oleh Israel. Ia mendesak Indonesia untuk mengajak negara-negara anggota BRICS dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Rizal meminta pemerintah Indonesia untuk mengecam Israel dengan tegas.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim juga ikut mengecam aksi Israel. Anwar telah menghubungi beberapa pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Qatar, Presiden Turki, dan Presiden Mesir, untuk mendukung pembebasan aktivis Malaysia yang terlibat dalam misi bantuan. Anwar juga berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, untuk mendesak intervensi segera. Malaysia mendorong pembebasan seluruh tahanan tanpa syarat dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat sampai ke Gaza tanpa hambatan.

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, juga mendesak Israel untuk membebaskan aktivis yang ditahan, termasuk cucu Nelson Mandela. Ramaphosa mengkritik pencegatan terhadap Global Sumud Flotilla sebagai pelanggaran hukum internasional. Afrika Selatan telah menggugat Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) dengan tuduhan genosida.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut tindakan Israel sebagai pembajakan. Erdogan mengklaim bahwa Israel dalam kondisi panik untuk menyembunyikan kejahatan mereka. Ia menuduh pemerintah Netanyahu tidak toleransi terhadap usaha damai. Erdogan juga mendukung upaya untuk mencapai gencatan senjata dan perdamaian di Gaza.

Jika negara-negara berkoordinasi dengan baik, mereka dapat mengakhiri kondisi kesewenangan Israel. Tindakan solidaritas internasional seperti ini dapat membawa perubahan yang nyata bagi Gaza.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan