Gejala Anomali Ini Sebagai Tanda Penyakit Jantung dan Stroke

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Penyakit jantung dan stroke merupakan kondisi serius yang dapat memengaruhi siapa saja, termasuk anak muda. Profesor Rasha Al-Lamee dari Imperial College London menyoroti beberapa gejala sehari-hari yang bisa menjadi indikasi masalah kardiovaskular. Gejala umum meliputi sesak napas saat beraktivitas, nyeri dada tanpa penyebab yang jelas, dan kelelahan yang tidak biasa. Pada wanita, gejala lainnya termasuk mual, gangguan pencernaan, pusing, nyeri perut atas, dan pingsan.

Profesor Rasha menegaskan bahwa banyak pasien dengan serangan jantung tidak menunjukkan gejala yang nyata, tetapi sebagian besar memiliki faktor risiko yang sebelumnya tidak terdeteksi. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin seperti tekanan darah, kolesterol, dan diabetes, serta pengobatan preventif jika diperlukan, dapat memberikan perbedaan nyata dalam mengecek kesehatan jantung.

Terdapat beberapa gejala yang mungkin tampak tidak terkait, tapi sebenarnya bisa menjadi tanda penyakit jantung atau stroke. Salah satunya adalah gusi berdarah. Penelitian yang didanai British Heart Foundation menunjukkan bahwa orang dengan penyakit gusi lebih berisiko terkena diabetes tipe 2, yang juga meningkatkan risiko serangan jantung. Perbaikan penyakit gusi dapat mempengaruhi fungsi arteri dan mengurangi peradangan.

Disfungsi ereksi juga dapat menjadi indikator awal masalah kardiovaskular. Arteri kecil yang menyuplai penis dapat tersumbat dan menyempit, yang menunjukkan tanda awal aterosklerosis. Penelitian tahun 2020 di British Journal of Urology menemukan bahwa pria dengan disfungsi ereksi lebih mungkin mengalami penyakit jantung.

Tidur sambil mendengkur (tidur ngorok) terkait dengan gangguan tidur apnea (OSA), yang sering ditemukan pada individu dengan obesitas atau kondisi metabolik lain. Penelitian tahun 2022 menunjukkan bahwa orang yang mendengkur memiliki risiko 28% lebih tinggi untuk penyakit arteri koroner dibanding yang tidak mendengkur.

Selain itu, jari-jari yang matirasa atau kesemutan saat cuaca dingin bisa menjadi tanda peredaran darah yang tidak optimal. Hal ini terjadi karena pembuluh darah menyempit untuk menjaga aliran darah pada organ vital, tetapi jika jantung bermasalah, efeknya bisa lebih parah.

Problematika penyakit jantung dan stroke semakin menyentuh generasi muda, sehingga pemantauan gejala dan pemeriksaan rutin menjadi sangat penting untuk mencegah komplikasi.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan