Penurunan Berat Badan Ekstrim Akibat Diet Buah di Bali

Seorang wanita Polandia berusia 27 tahun wafat di Bali akibat kelaparan, setelah beralih ke pola makan fruitarian yang membuat berat badannya hanya tinggal sekitar 22 kilogram. Identitas korban tersebut adalah Karolina Krzyzak. Pada akhir tahun 2024, Karolina memilih menginap di Sumberkima Hill Resort dan memesan vila dengan kolam renang. Namun, staf resort segera memperhatikan kondisi fisiknya yang sangat kurus. Mereka melaporkan bahwa Karolina tampak sangat kurus, dengan mata yang cekung dan tulang yang terlihat jelas di bagian selangka.

Menurut informasi dari News18, keadaan kesehatan Karolina semakin memburuk selama menginap di resort. Karyawan hotel mengingat bahwa kuku jari tangan dan kakinya berubah warna menjadi kuning, giginya mulai rusak, dan ia sering mengalami kesulitan dalam berjalan sendiri. Pada suatu malam, petugas resepsionis bahkan harus membantu mengantarnya kembali ke kamar. Pihak resort berulang kali mendorong Karolina untuk segera mencari perawatan medis, namun upaya mereka selalu ditolak.

Tiga hari setelah check-in, staf hotel mulai khawatir ketika teman setempat Karolina menghubungi mereka karena tidak dapat menghubungi korban sejak tiba di Bali. Setelah memeriksa vila yang diisi Karolina, mereka menemukan korban dalam keadaan tidak bergerak dan tidak merespon. Karolina kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat malnutrisi parah. Laporan medis yang dikutip dari The Sun mengungkapkan bahwa ia juga menderita osteoporosis dan kekurangan albumin, kondisi yang berkaitan dengan kelaparan berkepanjangan dan kekurangan gizi.

Teman-teman Karolina Krzyzak mengisahkan bahwa ia lama mengalami masalah dengan citra tubuh dan pernah menderita anoreksia pada masa remaja. Saat belajar di Inggris, Karolina mulai memfokuskan diri pada yoga dan gaya hidup vegan. Keinginan untuk hidup lebih sehat kemudian mendorongnya beralih ke fruitarianism, pola makan yang hampir hanya terdiri dari buah-buahan mentah.

Ahli gizi menjelaskan bahwa fruitarianism termasuk pola makan ekstrem yang sangat membatasi. Meskipun buah mengandung vitamin dan serat, diet ini tidak menyediakan protein, lemak, dan mineral yang penting bagi tubuh. Jika dijalani dalam jangka panjang, pola makan fruitarian dapat menyebabkan kerusakan organ, tulang rapuh, penurunan daya tahan tubuh, hingga malnutrisi parah.

Salah satu studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard menunjukkan bahwa 90% orang yang mengikuti diet ekstrem seperti fruitarian mengalami penurunan berat badan yang berlebihan dan kekurangan gizi. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa tubuh manusia membutuhkan berbagai macam nutrisi untuk berfungsi dengan optimal, dan penolakan terhadap makan berprotein dan lemak dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius.

Kasus ini mengingatkan kita tentang pentingnya memahami kebutuhan gizi tubuh. Pilihan makan yang seimbang dan beragam adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup. Jangan pernah mengorbankan kesehatan demi tren atau keinginan untuk berpenampilan ideal. Kesehatan tubuh adalah investasi yang tak ternilai harganya untuk masa depan yang lebih cerah.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page