Penelitian Ilmiah Ternyata Menjelaskan Mengenai Perbedaan Umur Wanita dan Pria

Di Jakarta, telah terbukti bahwa perempuan memiliki rata-rata umur lebih panjang dibandingkan pria. Fenomena ini telah diamati selama berabad-abad dan terjadi di berbagai negara.

Secara global, rata-rata harapan hidup wanita mencapai 73 tahun, sementara pria hanya 68 tahun. Di Amerika Serikat, data dari CDC menunjukkan perbedaan yang lebih signifikan, yaitu 81,1 tahun untuk wanita dan 75,8 tahun untuk pria.

Perbedaan gaya hidup menjadi salah satu penyebab utama. Pria cenderung lebih sering melibatkan diri dalam aktivitas berisiko seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan mempertahankan pola makan yang kurang sehat, hal ini memengaruhi kesehatan mereka pada jangka panjang.

Selain itu, penelitian terkini mengungkapkan bahwa gen juga memainkan peran penting. Studi yang diterbitkan di jurnal Science Advances menegaskan teori seks heterogametik. Pria memiliki kromosom XY, sementara wanita memiliki XX. Kromosom ganda pada wanita memberikan perlindungan tambahan jika terjadi mutasi berbahaya, sehingga tubuh mereka lebih kuat. Sebaliknya, pria dengan kombinasi XY lebih rentan terhadap penyakit dan mutasi genetik.

Menurut Dr. Johanna Stärk dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, “Ketika memiliki dua salinan gen yang sama (seperti XX), ini memberikan keunggulan dibandingkan hanya satu salinan (XY).”

Faktor evolusi juga tidak boleh diabaikan. Sejak dahulu, pria lebih sering terlibat dalam persaingan atau pertempuran untuk mendapatkan pasangan, hal ini meningkatkan risiko cedera dan mengurangi harapan hidup mereka. Kombinasi dari gaya hidup, faktor genetik, dan sejarah evolusi menjadikan wanita memiliki usia yang lebih panjang. Namun, ilmuwan juga menyoroti bahwa lingkungan dan aspek sosial juga mempengaruhi panjang usia seseorang.

Dari penelitian terbaru, terlihat bahwa wanita memiliki keunggulan genetik yang jelas dalam hal longevitas. Hal ini disokong oleh studi yang menunjukkan bahwa kromosom XX memberikan perlindungan tambahan terhadap mutasi genetik berbahaya. Selain itu, pola hidup lebih sehat yang umum ditemui pada wanita juga berkontribusi pada harapan hidup yang lebih panjang.

Dalam studi kasus yang dilakukan di beberapa negara, ditemukan bahwa wanita yang menjalani gaya hidup sehat dan memiliki pengelolaan stres yang baik, memiliki harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan pria dalam kondisi yang sama. Hal ini mendukung teori bahwa kombinasi faktor genetik dan gaya hidup memainkan peran penting.

Sementara itu, pria yang merokok atau mengonsumsi alkohol berlebihan, cenderung memiliki harapan hidup yang lebih rendah. Data ini menguatkan hipotesis bahwa perilaku dan keputusan sehari-hari dapat memengaruhi jangka panjang kesehatan seseorang.

Mengutip serangan jantung, wanita mengalami gejala yang berbeda dari pria, hal ini menyebabkan diagnosa lebih cepat dan pengobatan yang lebih tepat, yang juga berdampak pada harapan hidup yang lebih panjang.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa perbedaan ini tidak hanya berakar pada biologi, tetapi juga oleh lingkungan dan kebiasaan. Dengan mengetahui ini, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, baik untuk pria maupun wanita.

Penyimpangan antara usia harapan hidup wanita dan pria bukan hanya tentang biologi, tetapi juga tentang pilihan hidup dan lingkungan sekitar. Dengan menyadari faktor-faktor ini, kita dapat membangun kehidupan yang lebih seimbang dan sehat, mengingat bahwa kebiasaan sehat dan pengelolaan stres memainkan peran kunci dalam mempertahankan kesehatan jangka panjang.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page