Kecelakaan Menimbun 10 Korban Jiwa di Ponpes Al Khoziny

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pejabat SAR Surabaya, Nanang Sigit, memberitahu informasi terkini terkait runtuhnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Saat evakuasi hari keempat, telah ditemukan 10 jiwa yang meninggal dunia dan 103 orang yang selamat.

“Hasil semua evakuasi hari ini menunjukkan lima korban ditemukan dalam keadaan meninggal, sehingga total korban tewas mencapai 10 jiwa dan selamat sebanyak 103 orang,” ujar Nanang, seperti dikutip oleh detikJatim, pada hari Jumat tanggal 3 Oktober 2025.

Korban kelima terbaru dievakuasi pada pukul dua belas siang Waktu Indonesia Barat. Jenazah tersebut dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi. Nanang menuturkan bahwa semua korban yang ditemukan hari ini berada di lantai pertama bangunan musala.

“Dua korban pertama ditemukan di area wudu, dua lainnya di sisi kiri atau bagian belakang, serta korban kelima juga di sekitar lokasi yang sama,” tutup Nanang.

Upaya penyelamatan masih berlanjut, dengan alat berat seperti ekskavator sedang digunakan untuk membersihkan sekitar reruntuhan bangunan.

Runtuhnya musala ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang keamanan bangunan di Indonesia. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa daerah Sidoarjo rentan terhadap gempa dan longsor. Selain itu, penyelidikan selanjutnya akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Studi kasus serupa, seperti runtuhnya bangunan di Bandung tahun 2024, menunjukkan bahwa faktor utama seringkali adalah ketidakaturan dalam pembangunan dan keausan struktur.

Dalam menghadapi bencana, penting bagi masyarakat untuk membangun kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin terhadap bangunan umum. Pengalaman ini juga mengingatkan kita untuk selalu waspada dan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan bencana yang tidak terduga.

Kejadian tragis ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan standar keamanan dan kualitas konstruksi. Mari kita berduyun-duyun untuk memberikan dukungan moral dan material kepada korban serta keluarga yang terpengaruh. Semoga kesempatan ini dapat menginspirasi kita untuk selalu menjaga kebersamaan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan