Proyek Tol Bogor-Serpong Panjang 32 Kilometer Mengonsumsi Rp 12,35 Triliun Tanpa Dana APBN

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah siap segera memulai konstruksi Jalan Tol Bogor-Serpong melalui rute Parung, sepanjang 32,03 kilometer. Proyek ini dibiayai sepenuhnya oleh sektor swasta, dengan nilai investasi mencapai Rp 12,35 triliun tanpa bantuan dana negara.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum, Wilan Oktavian, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan inisiatif dari badan usaha melalui model unsolicited, yang telah melalui proses yang cukup panjang. Pembangunan tol ini akan dilaksanakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS), yang terbentuk dari konsorsium dengan komposisi saham PT Persada Utama Infra (52%), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (25%), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (12%), dan PT Hutama Karya Infrastruktur (10%).

Dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengadaan Jalan Tol (PPJT) Tol Bogor-Serpong di Jakarta Selatan, Wilan Oktavian mengungkapkan bahwa investasi proyek ini mencapai Rp 12,351 triliun. Biaya tersebut mencakup seluruh aspek pembangunan, mulai dari perencanaan teknis, pengadaan tanah, konstruksi, hingga pengoperasian, dan semuanya dilakukan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Proyek ini masuk dalam skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan metode bangun guna serap, yang telah banyak diterapkan dalam pembangunan jalan tol di Indonesia. Jalan tol ini juga akan menjadi bagian dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) III, terhubung dengan Tol Serpong-Balaraja di barat, Tol Bogor Ring Road (BORR), Tol Depok-Antasari, serta Tol Sentul Selatan-Karawang Barat yang akan segera dilelang.

Dengan adanya tol ini, waktu tempuh perjalanan dari Bogor ke Tangerang diharapkan akan berkurang menjadi kurang dari 45 menit, dibandingkan sekitar 1 jam saat ini melalui jalan arteri. Pemerintah menargetkan pembebasan lahan akan dimulai awal 2026, konstruksi mulai Oktober 2026, dan selesai Agustus 2028.

Pembangunan jalan tol ini bukan hanya tentang menghubungkan kota, tetapi juga mencerminkan kemampuan swasta dalam mendorong infrastruktur modern. Investasi sebesar Rp 12,35 triliun menunjukkan komitmen serius untuk memajukan transportasi di Jawa Barat. Proyek ini juga akan mendukung operasionalitas logistik dan perjalanan harian masyarakat, mempercepat mobilitas dan mengurangi kemacetan. Dengan rencana selesai pada 2028, jalan tol ini akan menjadi bukti kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam membangun masa depan yang lebih efisien.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan