Sembilan Korban Radiasasi Cesium-137 di Cikande Sudah Keluar dari Rumah Sakit

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wilayah Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, telah dikategorikan sebagai daerah yang terkena kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Suspicinya, sumber pencemaran berasal dari bahan nuklir yang masuk dari negara asing.

Konsekuensi dari situasi ini, tercatat delapan belas individu yang diduga terpapar radiasi cesium-137 setelah diuji menggunakan whole body counter (WBC), serta enam lainnya yang positif terpapar menurut hasil surveymeter. Beberapa pasien telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Fatmawati.

Meskipun demikian, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, mengkonfirmasi bahwa semua pasien yang terpapar telah pulang dari rumah sakit. Mereka tidak memerlukan perawatan lama dan kondisinya stabil.

“Pasien tidak perlu dirawat lama. Mereka diperiksa dan diberi obat. Tidak ada gejala dan kondisinya baik,” tuturnya saat dihubungi Thecuy.com, Jumat (3/10/2025).

Aji menambahkan bahwa pasien hanya dirawat selama sehari dan sudah diberikan obat Prussian Blue untuk diminum dalam jangka waktu tertentu. Seluruh pasien tidak menunjukan gejala dan kondisinya sehat.

“Pasien hanya dirawat selama satu hari dan pada hari sebelumya diberikan obat Prussian Blue untuk diminum beberapa waktu ke depan,” katanya.

Sementara itu, Aji juga menjelaskan langkah-langkah deteksi dan penanganan paparan radiasi pada manusia. Tetapi, pasien yang terpapar dapat pulang segera setelah pengobatan singkat.

Dalam deteksi paparan radiasi, langkah pertama adalah pemeriksaan surveymeter untuk mengidentifikasi radiasi eksternal di tubuh atau pakaian. Jika hasil positif, langsung dilakukan dekontaminasi dengan mengganti pakaian dan mandi, lalu diperiksa kembali.

Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi penurunan limfosit, yang bisa menjadi tanda awal paparan cesium-137. “Pemeriksaan limfosit (hanya) dilakukan untuk mendeteksi penurunan (1500),” ujarnya.

Uji akhir dilakukan dengan Whole Body Counter (WBC) bila ada penurunan limfosit. WBC mampu mengukur paparan radiasi internal atau cesium yang masuk ke tubuh.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa Cesium-137 memiliki waktu paruh fisik sekitar 30 tahun, berarti waktu yang dibutuhkan untuk jumlah zat radioaktif menjadi setengah. Dalam tubuh manusia, waktu paruh biologisnya lebih pendek, sekitar 70 hari. Ini berarti bahwa dengan waktu, tubuh dapat mengeluarkan sebagian besar cesium-137 secara alami.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Sementara penanganan paparan cesium-137 memerlukan perhatian medis, kasus di Cikande menunjukkan bahwa deteksi dan tindak lanjut cepat sangat penting. obat Prussian Blue, yang digunakan dalam kasus ini, dikenal efektif dalam mendorong peningkatan eliminasi cesium dari tubuh.

Kesimpulan: Meskipun situasi di Cikande mengingatkan akan bahaya pencemaran radioaktif, penanganan yang tepat dan informasi yang jelas dapat mengurangi dampaknya. Penting bagi masyarakat untuk menyadari risiko dan langkah-langkah pencegahan, sementara otoritas harus terus memantau dan menangani sumber pencemaran dengan serius. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, kami dapat memastikan keamanan radiasi di masa depan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan