Freeport meminta perpanjangan hak tambang di Papua setelah melepaskan 12% saham kepada pemerintah Indonesia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Freeport-McMoRan (FCX), perusahaan tambang raksasa dari Amerika Serikat, masih melakukan pembicaraan dengan pemerintah Indonesia soal izin operasional tambang Grasberg di Papua setelah tahun 2041.

Menurut laporan Reuters, Kamis (2/10/2025), negosiasi ini berlangsung setelah perusahaan setuju untuk menyerahkan 12% saham dari PT Freeport Indonesia (PTFI) ke pemerintah. Grasberg adalah tambang emas terbesar dan tambang tembaga terbesar kedua di dunia.

Sebelumnya, pemerintah sudah memiliki 51% saham PTFI. Dengan penambahan 12% saham dari Freeport AS, pemerintah akan memiliki 63% saham perusahaan.

“Kami berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak. Freeport akan mengumumkan secara resmi setelah kesepakatan tercapai,” kata juru bicara perusahaan kepada Reuters.

Negosiasi ini dimulai setelah Freeport mengatakan kondisi tambang Grasberg sedang kritis akibat tanah longsor di awal September.

Setelah insiden itu, Freeport menilai tambang Grasberg tidak akan dapat beroperasi normal hingga tahun 2027. Hal ini diyakini akan mempengaruhi pasokan tembaga global dalam beberapa tahun ke depan.

CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, menjelaskan bahwa penambahan saham ini tidak akan menguras kas negara. Ia mengatakan hal ini setelah bertemu langsung dengan Chairman Freeport-McMoRan Richard Adkerson dan CEO Kathleen Quirk di Amerika Serikat.

“Mereka (FCX) telah menyetujui 12% saham, saya juga bertemu langsung dengan pimpinan mereka di AS dan mereka sudah setuju untuk memberikan 12% saham secara gratis,” ujar Rosan di Jakarta.

Awalnya, rencana penambahan saham pemerintah hanya 10%. Namun, setelah negosiasi, kesepakatan akhirnya 12%. Rosan juga menambahkan bahwa Freeport akan membangun dua universitas dan dua rumah sakit di Papua untuk meningkatkan jumlah dokter di daerah itu.

Tambang Grasberg tidak hanya penting untuk ekonomi Indonesia, tetapi juga untuk pasokan global tembaga dan emas. Investasi di sector ini juga menunjukkan komitmen Freeport untuk berkontribusi pada pembangunan Papua. Pengembangan infrastruktur seperti universitas dan rumah sakit akan memastikan bahwa manfaat tambang dapat dirasakan oleh masyarakat setempat.

Negosiasi saham ini menandakan langkah strategis untuk memastikan stabilitas operasional dan kedaulatan sumber daya alam Indonesia. Seluruh pihak harus bekerja sama untuk memaksimalkan manfaat tambang tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan