Gelinciran Pondok Pesantren di Sidoarjo Menewaskan Empat Orang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Abdul Muhaimin Iskandar, yang lebih dikenal dengan panggilan Cak Imin, telah mengambil empat pelajar yang selamat dari peristiwa runtuhnya salah satu bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai anak angkat. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ini berjanji akan memastikan pendidikan mereka sampai tingkat perguruan tinggi. Para pelajar tersebut bernama Haikal, Syaiful Rozi, Nur Ahmad, dan Maulana. Cak Imin berdoa agar mereka memiliki masa depan yang cerah dan berharap ini menjadi wujud tanggung jawabnya dalam memberikan dukungan moral.

“Dengan izin Allah, saya akan mengurus mereka hingga mereka mengenyam kuliah. Ini merupakan tanggung jawab moral agar mereka tetap memiliki masa depan yang terang,” ujar Cak Imin, seperti dilansir Antara, Jumat (3/10/2025).

Selain itu, Cak Imin juga mengungkapkan duka cita yang mendalam atas kebencanaan yang telah menimpa para santri. Ia berharap keluarga korban diberi kekuatan untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi. “Semoga keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan berat ini,” ungkapnya.

Bencana itu terjadi pada tanggal 29 September 2025, ketika salah satu bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny runtuh. Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 108 orang menjadi korban, dengan 103 selamat dan dirawat, sedangkan lima lainnya meninggal dunia.

Dampak kebencanaan ini tidak hanya berdampak pada korban langsung, tetapi juga meresahkan masyarakat luas. Insiden semacam ini mengingatkan betapa pentingnya keamanan bangunan dan persiapan bencana yang memadai di seluruh tempat, terutama di tempat-tempat pendidikan dan perumahan. Pelajar yang terlibat dalam bencana ini butuh dukungan psikologis, fisik, dan juga dukungan finansial untuk memastikan mereka dapat pulih dan melanjutkan pendidikan mereka dengan baik. Ini juga menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan standar keamanan bangunan dan siap sedia terhadap potensi bencana di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan