400 Aktivis Pro-Palestina Ditahan Saat Mencoba Mengirimkan Bantuan ke Gaza, Netanyahu Menyampaikan Dukungan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Israel memuji tindakan angkatan laut mereka yang berhasil mencegah kapal-kapal bantuan masuk ke Gaza. Menurut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, upaya tersebut berhasil menghentikan perusakan blokade yang telah dilakukan Israel terhadap wilayah Palestina. “Pengabaran dan kepemimpinan angkatan laut menunjukkan kualitas profesional dan efisien dalam misi mereka pada perayaan Yom Kippur,” ungkap Netanyahu, seperti dilaporkan AFP, Jumat (3/10/2025).

Netanyahu juga menambahkan bahwa ada lebih dari beberapa puluh kapal yang berhasil dicegah oleh pasukan Israel. Dia menyebut tindakan tersebut penting untuk mencegah masuknya kapal ke zona perang dan menghentikan usaha yang dianggap mencela Israel.

Menurut salah satu pejabat Israel, lebih dari 400 aktivis pro-Palestina yang berada di 41 kapal dalam misi bantuan menuju Gaza ditahan oleh angkatan laut Israel. Operasi yang berlangsung selama sekitar 12 jam berhasil mengganggu rencana serbuan besar-besaran oleh ratusan orang yang ingin melanggar blokade maritim yang sah di Gaza.

“Setelah operasi selesai, seluruh peserta dibawa ke pelabuhan Ashdod untuk diproses oleh polisi Israel,” kata pejabat tersebut. Sebelumnya, Hamas telah mengkritik tindakan Israel yang disebut sebagai “kejahatan pembajakan” terhadap Global Sumud Flotilla, sebuah misi yang bertujuan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Global Sumud Flotilla, yang melibatkan sekitar 45 kapal dan berbagai aktivis internasional seperti Greta Thunberg dari Swedia, berhasil berangkat dari Spanyol beberapa waktu lalu. Misi mereka adalah mencoba menembus blokade Israel yang menurut PBB telah menyebabkan kelaparan di Gaza. Pasukan Israel mencegat kapal-kapal tersebut pada Rabu (1/10) waktu setempat, setelah memberikan peringatan agar mereka tidak memasuki perairan yang dideklarasikan sebagai zona blokade oleh Tel Aviv. Kapal yang membawa Thunberg termasuk di antara yang dicegah untuk melanjutkan perjalanan.

Tindakan Israel yang keras terhadap misi bantuan kemanusiaan telah menuai kontroversi. Sementara pemerintah Israel berpendapat bahwa mereka hanya melindungi kebijakan keamanan mereka, pihak pro-Palestina melihat ini sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Situasi ini menambahkan ketegangan yang sudah ada di wilayah tersebut.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa blokade Israel telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius di Gaza. Lapangan bantuan internasional terus mencoba menemukan jalan keluar, tetapi upaya mereka sering kali dihentikan oleh tindakan ketat pihak berwenang Israel. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai etika dan keamanan dalam situasi konflik yang kompleks.

Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi masyarakat internasional untuk terus memantau perkembangan dan mendorong penyelesaian damai yang adil bagi semua pihak. Krisis kemanusiaan di Gaza mengingatkan kita tentang pentingnya solidaritas dan kerjasama global dalam menghadapi tantangan yang serius.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan