Negara Israel telah menghambat perjalanan armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza, Palestina. Tindakan tersebut menuai protes dari berbagai negara.
Menurut laporan AFP pada Kamis, 2 Oktober 2025, armada tersebut terdiri dari sekitar 45 kapal sipil yang diisi oleh politisi dan aktivis. Pada Rabu, 1 Oktober pukul 20.30 waktu setempat, kapal-kapal itu diserang oleh pasukan militer Israel, dan beberapa orang pun ditangkap.
Berikut fakta yang terjadi saat Israel menghentikan kapal bantuan ke Gaza:
Greta Thunberg dan Rekan-Rekannya Ditahan
Armada Global Sumud Flotilla berangkat dari Spanyol beberapa minggu lalu dengan tujuan menembus blokade Israel yang membuat warga Gaza mengalami kelaparan. Meskipun Israel telah memberi peringatan untuk tidak memasuki perairan yang mereka klaim sebagai wilayah blokade, armada tetap melakukan upaya mencapai Gaza. Akhirnya, kapal-kapal tersebut dipaksakan berhenti oleh Israel. Kementerian Luar Negeri Israel bahkan mengunggah video yang menampilkan aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg (22), sedang mengambil barang-barangnya.
“Kira-kira pukul 20.30 waktu Gaza (17.30 GMT), beberapa kapal dari Global Sumud Flotilla, termasuk Alma, Sirius, dan Adara, dicegat dan dinaiki secara illegal oleh pasukan pendudukan Israel di perairan internasional,” demikian pernyataan dari armada tersebut.
Hamas Membantah Aksi Israel
Hamas menuduh Israel melakukan kejahatan pembajakan terhadap kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang mencoba mendekati Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Kelompok ini meminta dunia untuk mengecam tindakan Israel.
“Kejahatan pembajakan dan terorisme maritim terhadap warga sipil,” begitu kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP.
Turki Melakukan Protes Keras
Turki pun‌آ امنا gliuk reaksi keras terhadap tindakan Israel terhadap armada Global Sumud Flotilla. Turki menyebut tindakan militer Israel mencegat kapal-kapal tersebut sebagai serangan di perairan internasional.
“Serangan oleh pasukan Israel di perairan internasional terhadap Global Sumud Flotilla, yang sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza, merupakan aksi terorisme yang merupakan pelanggaran paling serius terhadap hukum internasional dan membahayakan nyawa warga-warga sipil tidak bersalah,” ujar Kementerian Luar Negeri Turki.
Kolombia Mengusir Diplomat Israel
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, memerintahkan pengusiran semua diplomat Israel yang masih ada di negara itu setelah militer Tel Aviv menghentikan kapal Global Sumud Flotilla. Petro menyebut Israel telah melakukan kejahatan internasional.
Petro mengumumkan pengusiran seluruh delegasi diplomatik Israel atas kejahatan internasional yang dilakukan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Pencegatan Terjadi di Perairan Internasional
Pencegatan itu terjadi saat kapal-kapal tersebut semakin dekat dengan wilayah Palestina. Laporan Global Sumud Flotilla pada Rabu, 1 Oktober sekitar pukul 15.00 GMT menyebut posisi mereka berada di perairan sekitar 170 km dari Jalur Gaza.
Petro mengaku bahwa dua warga Kolumbian ditahan oleh pasukan Israel di perairan internasional saat terlibat dalam kegiatan solidaritas kemanusiaan dengan Palestina. Otoritas Kolombia mendesak pembebasan mereka.
30 Kapal Melanjutkan Perjalanan
Penyelenggara Global Sumud Flotilla mengatakan bahwa puluhan kapal masih berlayar menuju Gaza, meskipun ada penggerebekan dari Angkatan Laut Israel.
“Kebanyakan 30 kapal masih berlayar menuju Gaza, hanya 85 kilometer lagi, meskipun adanya serangan keras dari angkatan laut pendudukan Israel,” kata Global Sumud Flotilla dalam pernyataan melalui media sosial X.
Israel Berusaha Menyelesaikan Pencegatan dengan Aman
Israel mengaku telah menahan kapal-kapal dari misi Global Sumud Flotilla dengan aman. Tel Aviv mengatakan para penumpang kapal-kapal yang dicegat dipindahkan ke pelabuhan Israel.
“Beberapa kapal dari armada tersebut telah dihentikan secara aman, dan para penumpangnya sedang dipindahkan ke sebuah pelabuhan Israel,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel.
Data Riset Terbaru:
Sejak 2023, blokade Israel terhadap Gaza telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang terus memuncak. Laporan dari PBB menunjukkan bahwa lebih dari 80% populasi Gaza mengalami kekurangan pangan kritis, dan sistem kesehatan di wilayah tersebut hampir runtuh. Upaya bantuan internasional sering menghadapi hambatan dari pemerintah Israel, yang mengutip alasan keamanan. Studi terkini dari Amnesty International menunjukkan bahwa sekitar 70% warga Gaza memerlukan bantuan darurat. Situasi ini menimbulkan kecemasan global tentang pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Blokade Israel terhadap Gaza bukan hanya mengurangi akses ke bantuan kemanusiaan, tetapi juga memotong koneksi antara Palestina dan dunia luar. Penggunaan kekerasan terhadap kapal bantuan, seperti yang terjadi dengan Global Sumud Flotilla, memperburuk situasi kemanusiaan. Aksi sepihak ini menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab internasional dalam menegakkan hukum maritim dan melindungi warga sipil. Masyarakat internasional harus lebih proaktif dalam menekan Israel agar menghentikan blokade dan memastikan bantuan darurat dapat mencapai Gaza secara bebas.
Kesimpulan:
Tindakan Israel dalam menghentikan dan menahan kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza bukan hanya pelanggaran hukum internasional, tetapi juga memperparah penderitaan rakyat Palestina. Di tengah krisis kemanusiaan yang terus berlanjut, dunia harus bersatu untuk mendesak Israel menghentikan blokade dan memastikan akses bantuan kemanusiaan. Tetaplah solider dalam mempertahankan kebebasan dan kemanusiaan bagi semua.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.