Dampak Gangguan Makan Pikiran Terhadap Pertumbuhan Anak dan Strategi Pencegahan Awal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Anak yang kesulitan dalam makan, sering mengonsumsi camilan, atau mengalami kesulitan saat jam makan dapat menjadi tantangan yang memuat stres bagi para ibu. Orang tua sering bingung bagaimana cara agar anak mau makan dengan baik tanpa terlalu mempengaruhi pertambahan berat badan.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menerapkan feeding rules, yaitu aturan makan yang konsisten sejak dini. Metode ini mengedepankan responsive feeding, di mana anak diajari untuk mengenali saat lapor dan kenyang. Orang tua bertanggung jawab menyediakan makanan yang lengkap secara nutrisi, tetapi anak memiliki kebebasan untuk menentukan jumlah dan tempo makan.

Salah satu aturan penting dalam feeding rules adalah memastikan waktu makan tidak melebihi 30 menit. Walaupun anak belum menghabiskan seluruh makanan, waktu makan harus dihentikan setelah batas waktu tersebut.

“Anak perlu memahami bahwa waktu makan tidak berarti dia boleh makan sepanjang hari,” kata Prof Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), pakar nutrisi dan metabolik anak dari Universitas Indonesia, dalam wawancara dengan Thecuy.com, Rabu (17/9/2025).

Penyembunyian makanan atau pilih-pilih makanan oleh anak, dikenal sebagai picky eating, bukan hal yang bisa diabaikan. Anak yang terlalu selektif dalam memilih makanan berisiko mengalami kekurangan nutrisi, yang dapat memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Kondisi ini sering terjadi pada anak usia 1-3 tahun.

Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa menyebabkan stagnasi dalam perkembangan anak, termasuk kenaikan berat badan yang tidak sesuai harapan. Orang tua harus waspada dengan perkembangan anak, terutama jika kurva pertumbuhannya tidak naik sebagai normal.

“Kita bisa memantau apakah asupan makanan cukup atau tidak. Jika berat badan anak tidak naik seperti yang dijangka, misalnya hanya 100 gram dalam sebulan, maka perlu periksa lebih dalam,” tambah Prof Damayanti.

Untuk anak usia 1 tahun, kenaikan berat badan normalnya sekitar 8 gram per hari, yang berarti dalam satu bulan anak seharusnya menambah 240 gram. Jika kenaikan berat badan hanya mencapai 100 atau 150 gram, ini bisa menjadi tanda ada masalah yang perlu ditangani.

Menerapkan feeding rules juga kunci untuk mencegah picky eating. Prinsipnya adalah orang tua menyediakan makanan yang berkualitas nutrisi, sedangkan anak memiliki kebebasan untuk menentukan jumlah dan tempo makan.

Waktu makan maksimal 30 menit harus ditetapkan, bahkan jika anak belum selesai makan. “Anak perlu memahami bahwa waktu makan tidak berarti dia boleh makan sepanjang hari,” ungkap Prof Damayanti.

Selain itu, orang tua sering khawatir dengan camilan, karena mengira itu akan membuat anak malas makan. Namun, Prof Damayanti menjelaskan bahwa camilan bisa diberikan sebagai selingan antara jam makan utama.

“Jika anak makan tiga kali sehari, camilan bisa diberikan di antara jam makan. Misalnya, makan pagi pukul 6, makan siang pukul 12, dan camilan di jam 10,” jelasnya.

Camilan juga bisa menjadi kesempatan untuk menambahkan asupan nutrisi, seperti susu, buah, atau sumber protein sederhana. Namun, porsinya harus kecil dan waktunya teratur.

Waktu emas pertumbuhan anak hanya terjadi sekali, dan tidak bisa dilakukan lagi. Jangan biarkan kebiasaan tutup mulut menghalangi perkembangan anak. Setiap keputusan yang diambil hari ini akan mempengaruhi masa depan anak. Ubahlah kebiasaan tutup mulut menjadi kebiasaan tumbuh maksimal, karena waktu tidak bisa dikembalikan.

Saat ini, kebiasaan tutup mulut bukan lagi masalah, tetapi #GerakanTumbuhMaximal karena waktu tak bisa kembali!

Studikasus menunjukkan bahwa anak yang diberi camilan dengan aturan yang jelas cenderung lebih siap makan saat jam makan utama. orang tua juga harus memperhatikan variasi makanan yang diberikan agar anak tidak bosan. Penting untuk membuat makanan terlihat menarik dan lezat agar anak lebih terinspirasi untuk mencobanya.

Analisis terbaru menunjukan bahwa anak yang terlibat dalam persiapan makanan, seperti menanam sayuran atau memilih buah, lebih terbuka untuk mencoba makanan baru. Melibatkan anak dalam proses makan juga membantu mereka merasa lebih terlibat dan senang.

Untuk mendukung pertumbuhan optimal anak, penting bagi orang tua untuk tetap sabar dan konsisten dalam menerapkan aturan makan. Tidak ada solusi sempurna, tetapi dengan pemantauan yang baik, anak bisa tumbuh dengan sehat dan bahagia.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan