Kabupaten Tasikmalaya baru-baru ini kembali menjadi sorotan karena kejadian keracunan yang dihubungkan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini merupakan insiden yang sudah tiga kali terjadi sejak pelaksanaan program tersebut. Pertama kali, pada 1 Mei 2025, sekitar 400 siswa di Kecamatan Rajapolah menjadi korban. Kejadian serupa melanda Kecamatan Cikalong pada 18 September 2025, melibatkan 15 pelajar. Terbaru, 1 Oktober 2025, 109 siswa di Kecamatan Cipatujah harus dirawat medis.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, mengatakan bahwa mereka sangat prihatin dengan kejadian berulang ini. Namun, ia juga merasa bersyukur karena perawatan medis cepat dan mayoritas korban sudah stabil. “Kondisi para korban sekarang sudah baik, beberapa sudah dapat pulang,” kata Asep di Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (2/10/2025).
Sebagai tanggapan awal, Badan Gizi Nasional (BGN) langsung menghentikan sementara operasional dapur penyedia MBG di Cipatujah untuk memastikan keamanan pangan. Asep menjelaskan bahwa status Kejadian Luar Biasa (KLB) belum didapatkan karena sebagian besar korban hanya memerlukan perawatan singkat. “Status KLB ditetapkan jika ada korban yang membutuhkan perawatan lama, tetapi kasus ini mayoritas sudah pulih,” ujarnya.
Pemerintah daerah, bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan BGN, telah melakukan evaluasi komprehensif terkait keamanan makanan MBG. Ke depan, pengawasan terhadap dapur akan diperketat agar insiden serupa tidak terjadi lagi. Asep menegaskan bahwa semua dapur MBG harus memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) serta menerapkan standar HACCP. Sistem ini bertujuan mengidentifikasi dan mengontrol risiko bahaya biologis, kimia, atau fisik dalam proses pengolahan makanan.
“Semua tahap pengolahan makanan harus mematuhi standar dan SOP yang ditetapkan oleh BGN,” tegas Asep. Dengan pengawasan yang ketat, Pemkab Tasikmalaya mengharapkan keamanan pangan MBG akan lebih terjamin dan insiden keracunan massal dapat dicegah.
Kasus keracunan MBG ini menegaskan pentingnya pengawasan ketat dalam program gizi pemerintah. Keamanan pangan harus menjadi prioritas utama untuk melindungi masyarakat, terutama anak-anak yang merupakan kelompok rentan. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah harus diikuti dengan serius dan konsisten agar program MBG dapat berjalan dengan aman dan efektif.
Pemerintah setempat juga diperlukan untuk terus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang keamanan pangan, baik melalui pelatihan maupun pembinaan. Dengan demikian, program MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi, tetapi juga menjamin keselamatan bagi para pesertanya. Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci suksesnya program ini di masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.