Santri Korban Runtuhan Pondok Pesantren Sidoarjo Harus Melakukan Amputasi, Satu Kasus Terkait Haikal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dari peristiwa runtuhnya musala di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, ada 13 santri yang selamat dan masih dalam perawatan medis. Dua di antaranya perlu menjalani operasi amputasi akibat luka parah.

Sumber detikJatim mengutip cerita seorang santri bernama Haikal, seorang remaja berusia 13 tahun yang berhasil selamat setelah terperangkap di bawah reruntuhan selama dua hari. Meski fisiknya masih lemah, Haikal mampu menceritakan pengalamannya dengan jelas.

Menurut Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, dr. Antok Irawan, total 13 santri masih diperlakukan di rumah sakit. Walaupun kebanyakan dalam kondisi stabil, ada yang harus menjalani operasi besar. Salah satu kasus yang menjadi perhatian adalah Abdul Rozi, remaja yang harus diamputasi kaki setelah sebelumnya lengan kirinya diamputasi.

Penjelasan dr. Antok mengenai Abdul Rozi, meski tulangnya tidak mengalami retakan, pembuluh darahnya terjepit sehingga nutrisi tidak beredar dengan baik, menyebabkan nekrosis jaringan. Oleh karena itu, amputasi menjadi pilihan yang terpaksa.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, bisa membaca artikel serupa yang bersumber dari detikJatim.

Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan keselamatan bangunan dan kegiatan keagamaan. Serangan bencana dapat terjadi kapan saja, dan persiapan yang matang serta tindakan cepat dalam mengevakuasi korban sangat krusial. Mari kita semuanya lebih waspada dan peduli terhadap komunitas di sekitar kita, khususnya dalam menghadapi situasi darurat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan