Enam Perbaikan Jalan Strategis di Jalan Wiradesa-Kajen yang Diperkuat Gubernur Jateng

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, telah melakukan kunjungan langsung untuk meninjau proyek pembangunan jalan di ruas Wiradesa-Kajen, Kabupaten Pekalongan. Proyek ini, sepanjang 5,475 kilometer, telah dialokasikan dana sebesar Rp33,348 miliar dan dilaksanakan dalam waktu 160 hari, dimulai sejak 17 Juli 2025. Hingga tanggal 28 September 2025, proyek ini telah mencapai tingkat kesiapan fisik sebesar 45,277 persen. Pekerjaan yang telah dilakukan meliputi galian biasa, pembuatan perkerasan beton semen, lapis pondasi beton kurus, pelebaran dengan pondasi agregat kelas A, serta pembangunan bahu jalan beton.

Luthfi mengemukakan bahwa jalan ini memiliki peran penting sebagai akses utama dari Pantura ke pusat Kabupaten Pekalongan, serta terkait dengan akses Tol Trans Jawa via Exit Bojong. “Pembangunan jalan tidak hanya mengembangkan mobilitas manusia dan barang, melainkan juga mendukung keberlanjutan pangan,” ungkapnya pada Kamis (2/10/2025). Menurutnya, pembangunan jalan di Jawa Tengah dilakukan secara berkelanjutan dan berfokus pada ketahanan infrastruktur.

“Saat ini, 94 persen jalan provinsi sudah dalam kondisi yang baik. Kita masih harus memperbaiki 6 persen yang tersisa,” kata Luthfi. Ia menegaskan bahwa ruas Jalan Wiradesa sangat penting karena di sekitarnya terdapat banyak kampus, mahasiswa, dan wirausaha. Warga setempat, seperti Darkomah dari Wiradesa, juga mengungkapkan harapan bahwa proyek ini akan membawa perubahan positif. “Harapan kami, jalan ini akan lebih baik sekarang,” ucapnya.

Sementara itu, Hanung Triyono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Infrastruktur Jateng, menjelaskan bahwa perbaikan jalan dilakukan dengan kombinasi perkerasan beton dan pengaspalan. “Kami targetkan hingga akhir Desember 2025, jalan sudah bisa digunakan dengan baik. Semoga hingga pertengahan Desember atau awal Januari 2026, proyek ini dapat diselesaikan seperti yang direncanakan,” katanya.

Menurut laporan terbaru dari Kementerian Pekerjaan Umum, proyek infrastruktur seperti Jalan Wiradesa-Kajen menghasilkan dampak positif pada ekonomi lokal. Studi kasus di Kabupaten Pekalongan menunjukkan bahwa pembangunan jalan meningkatkan aksesibilitas transportasi sebesar 30 persen, memudahkan distribusi produk pertanian, dan mendorong pertumbuhan bisnis wirausaha setempat. Namun, tantangan utama dalam pengelolaan proyek terletak pada koordinasi antara berbagai pihak dan perlunya pemantauan kualitas konstruksi.

Infrastruktur transportasi yang memadai bukan hanya mendukung mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi sarana vital dalam menggerakkan pembangunan daerah. Dengan demikian, perbaikan jalan ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan penumpang, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi lokal. Inovasi dan manajemen proyek yang efektif akan menjadi kunci kesuksesan proyek ini, serta penopang daya saing Jawa Tengah di masa depan.

Pembangunan infrastruktur seperti ini bukti bahwa investasi dalam jalan dan transportasi tidak hanya tentang fisiknya, tetapi juga tentang transformasi yang dihasilkan untuk masyarakat. Harusnya, setiap upaya pembangunan diharapkan dapat memprioritaskan keberlanjutan dan manfaat jangka panjang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan