Proses Usul Penghapusan Kata ‘Gratis’ di MBG Menurut Kepala BGN Memerlukan Persetujuan Presiden

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan tanggapan terkait usulan penghapusan kata ‘gratis’ dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto merupakan pemilik hak paten atas nama MBG.

Dalam wawancara yang dilaksanakan Kamis (2/10/2025), Dadan menegaskan bahwa setiap perubahan, termasuk perubahan nama, harus mendapatkan persetujuan dari Presiden. Ia juga mengungkapkan rencana untuk melaporkan permasalahan ini kepada Prabowo.

Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI, Irma Chaniago, telah mengajukan usulan untuk menghapus kata ‘gratis’ dari program MBG. Menurut Irma, kata tersebut memiliki konotasi negatif. Pernyataan ini diajukan selama Rapat Kerja Komisi IX DPR RI bersama BGN, Menteri Kesehatan, dan BPOM di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

Selain itu, Irma juga menyoroti masalah terkait Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam program MBG. Ia menjelaskan bahwa sertifikasi ini sering kali disalahgunakan dan dijual. Irma berbagi pengalaman sendiri saat menangani tiga perusahaan katering sebelum menjadi anggota DPR.

Dalam rapat tersebut, Irma menekankan bahwa tiga orang yang dikontrak untuk mengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus memiliki keahlian dalam bidang katering. Pelaksanaan program harus diawasi oleh Kemenkes dan BPOM. Ia juga menjelaskan bahwa SPPG harus memiliki ruang yang memadai untuk menyimpan pangan kering dan basah, serta harus dikuasi oleh kementerian terkait.

Terkait usulan penghapusan kata ‘gratis’, Irma menjelaskan alasan bahwa kata tersebut memiliki konotasi negatif, padahal tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak. Menurutnya, program ini sangat bermakna dan mulia, sehingga tidak perlu menggunakan kata ‘gratis’.

Program MBG dirancang untuk meningkatkan IQ anak-anak bangsa melalui pemenuhan gizi yang optimal. Didasarkan pada data terkini, program seperti ini memberikan dampak positif signifikan pada perkembangan kognitif anak. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan gizi yang seimbang menunjukkan peningkatan hafalan dan kognisi sebesar 15% dalam waktu satu tahun. Ini menegaskan bahwa investasi dalam program gizi nasional seperti MBG memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi muda.

Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa penerapan program gizi dengan strategi yang tepat dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Marilah kita dukung dan berkontribusi dalam program-program ini agar generasi masa depan memiliki dasar yang kuat dalam hal kualitas hidup dan prestasi akademis.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan