Kemaluan Basarnas dalam Evakuasi Haical Diuji Gus Ipul

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang lebih dikenal sebagai Gus Ipul, mengawasi langsung proses penyelamatan Haical, salah satu korban selamat dalam peristiwa runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Dia tiba di tempat kejadian sekitar pukul 16.00 WIB dan直接受到了国民救灾机构负责人的迎接。 Menggunakan helm keamanan, ia berinteraksi dengan tim Penyelamatan yang bekerja dengan hati-hati di antara reruntuhan bangunan beton.

“Saya melihat langsung upaya evakuasi dan mengetahui betapa sulitnya situasinya. Tim SAR tetap bekerja dengan profesional meski di tengah kondisi berbahaya,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).

Dia memuji kerja keras Basarnas yang sejak awal telah berusaha keras mengevakuasi semua korban. Kondisi lapangan yang sulit memerlukan penanganan yang sangat hati-hati, terutama karena diduga masih ada santri yang terjebak di bawah reruntuhan.

“Kami menyaksikan sendiri berapa sungguh-sungguh Kepala Basarnas dan timnya bekerja. Hal ini layak diapresiasi,” katanya.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii, menjelaskan bahwa tim SAR telah menemukan beberapa lokasi potensial di mana korban mungkin berada. Saat ini, dua korban berhasil dievakuasi: satu masih hidup, yaitu Haical, sedangkan satu lainnya tidak selamat.

“Kini ada beberapa titik yang kami monitor. Alhamdulillah, dua korban telah berhasil dievakuasi hari ini. Mohon doa dan dukungan dari semua pihak,” sebutnya.

Sebelumnya, tiga korban telah dinyatakan meninggal dunia, yaitu Maulana Alfan Ibrahim (13), Mochammad Mashudulhaq (14), dan Muhamad Soleh (22).

Selama masa tanggap darurat, Kementerian Sosial bekerjasama dengan Basarnas, BNPB, pemerintah daerah, dan provinsi untuk menyediakan berbagai bantuan darurat. Bantuan tersebut meliputi tempat pengungsian, dapur umum, air bersih, kasur, selimut, pakaian, obat-obatan, serta 1.200 paket makanan siap saji, 500 paket makanan anak, 170 selimut, 150 kasur lipat, 150 family kit, dan tenda serbaguna.

Selain itu, Kemensos juga mengirimkan tim dukungan psikososial. “Kami sudah menyediakan psikolog untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban agar lebih kuat menghadapi kesulitan ini. Kami berharap ini dapat membantu,” jelas Gus Ipul.

Untuk informasi, bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran runtuh pada Senin (29/9) sekitar pukul 15.00 WIB, saat santri-santri sedang salat Asar. Penyebabnya diduga karena pengecoran lantai empat yang dilakukan sebelumnya, sehingga pondasi tidak mampu menahan beban dan menyebabkan bangunan ambruk hingga ke lantai dasar.

Tidak hanya itu, Bantuan psikologis juga sangat penting untuk membantu keluarga korban menjaga kesehatan mental mereka.

Setiap upaya penyelamatan dan dukungan yang diberikan menunjukkan betapa pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Semoga semua korban yang masih terjebak dapat segera diselamatkan dan diperoleh keamanan.

Setiap detik yang berlalu adalah peluang untuk memberikan harapan. Marilah kita terus berdoa dan berbakti untuk mereka yang memerlukan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan