Predator Seksi di Jakarta Selatan Mendorong Korban Menonton Film Porno Sebelum Pelanggaran

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polisi telah membongkar kasus predator seks anak yang dilakukan oleh seorang konsultan hukum di sebuah apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan. Pelaku tersebut memanfaatkan korban dengan menonton video porno yang berisi aktivitas seksual. Menurut Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Selatan, tersangka mengajak korban ke kamarnya dan memutarkan video-videonya yang berisi konten dewasa. Pelaku kemudian melakukan tindakan seksual terhadap korban setelah melihat video tersebut.

Kasus ini berlangsung sejak Agustus hingga 23 September 2025. Setelah menonton video, pelaku melanjutkan tindakannya dengan melakukan aksi bejat terhadap korban. Nicolas menjelaskan bahwa pelaku memiliki tujuan untuk menambah gairah korban sebelum melakukan persetubuhan dan pencabulan. Pelaku berhasil memanipulasi korban dengan menonton video bersama, sehingga korban menjadi terpengaruh dan ikut terlena.

Sebelum melakukan tindakan seks, pelaku telah melakukan iming-iming dan memberikan janji materi kepada korban. Modusnya mencakup merayu, menipu, dan mengancam korban, khususnya anak berusia 12 tahun yang lebih mudah dipengaruhi. Pelaku mengajak korban untuk berlatih dan akhirnya mengajaknya ke kamarnya. Karena umurnya yang masih muda, korban mudah terpengaruh oleh iming-iming pelaku dan akhirnya mengikuti ajakan tersebut.

Tindakan predator seks anak seperti ini memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan otoritas. Pelaku yang berprofesi sebagai konsultan hukum menunjukkan bahwa penjahat dapat berdiam di mana saja. Kasus ini juga mengingatkan betapa pentingnya edukasi dan perhatian terhadap anak-anak untuk menghindari jebakan predator seperti ini.

Dalam menanggapi kasus ini, keamanan anak-anak harus menjadi prioritas. Orang tua dan wali harus lebih waspada terhadap kegiatan anak mereka, khususnya interaksi dengan orang-orang yang tidak diketahui. Selain itu, anak-anak perlu diajarkan tentang batasan dan bahaya dari tindakan luar biasa yang dilakukan oleh orang asing.

Kasus ini juga mengingatkan betapa pentingnya perlindungan hukum yang kuat terhadap anak-anak. Polisi dan lembaga terkait harus terus berusaha untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku predator seks anak. Pendidikan tentang etika seksual dan perlakuan tegas terhadap pelaku perlu diperkuat agar anak-anak terjaga dari kekerasan seksual.

Selain itu, dukungan psikologis untuk korban sangat penting untuk membantu mereka untuk pulih dari trauma yang dialami. Korban perlu dibantu untuk melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib dan menerima bantuan yang sesuai.

Dalam kasus ini, penting untuk sama-sama berperan dalam melindungi anak-anak dari predator seks. Kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat perlu diperkuat untuk mencegah kasus serupa di masa depan. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman dan aman dari kekerasan seksual.

Keberadaan predator seks anak yang mengincar korban di sekitar kita membutuhkan kesadaran kolektif untuk mencegah dan memberantakan tindakan kejahatan ini. Mari kita bersama-sama memastikan bahwa setiap anak dapat hidup dengan aman dan terhindar dari kekerasan seksual.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan