ART Depok Dibantai Aniaya Anak Majikan dengan Alasan Capek

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang asisten rumah tangga (ART) di Depok, Jawa Barat, melakukan tindakan kejam terhadap anak majikannya. Pelaku mengaku capek sebagai alasan untuk mencubit dan menimpa korban.

Menurut laporan Thecuy.com, Rabu (1/10/2025), kasus ini mulai terungkap setelah video penganiayaan viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat ART tersebut bersama dua anak majikan. Satu anak berusia balita sedang rewel dan menangis saat pelaku mencoba menenangkannya dengan mengguntingnya. Kemudian, bayi lain yang sedang mengacak-acak buku di sampingnya menjadi sasaran kesalnya sehingga akhirnya dicubit hingga menangis.

Kejadian ini terjadi Minggu (27/9). Aksi kejam pelaku terlihat setelah orang tua memeriksa rekaman CCTV rumah. Saat ini, pelaku telah diberhentikan dari pekerjaannya oleh pihak korban.

Kapolsek Bojongsari, Kompol Fauzan Thohari, mengonfirmasi bahwa tim PPA Satreskrim Polres Metro Depok dan Polsek sedang menggelar pengecekan di tempat kejadian.

Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Ibu R, mengaku melakukan tindakan tersebut karena merasa lelah. Namun, dia tidak merasa bersalah atas perbuatannya.

Menurut Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, video yang viral hanyalah bagian dari kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap korban. Orang tua korban mengaku anak mereka pernah mengalami kekejaman yang lebih parah.

Orang tua korban selalu berada dekat dengan anak-anak mereka, dan saat kejadian hanya meninggalkan mereka untuk menyelawat. Mereka tidak pernah meninggalkan anak-anak selama 24 jam penuh dengan ART.

Kasus ini berakhir dengan penyelamatan. Orang tua korban memilih untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan daripada melaporkan pelaku ke pihak berwajib. Pelaku diberhentikan dari pekerjaan dan diberi peringatan untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama.

Kondisi korban sekarang telah membaik, tetapi still butuh pendekatan khusus untuk mencegah trauma. Polisi telah menyampaikan bahwa mereka siap memproses kasus ini jika korban ingin melaporkan lebih lanjut.

Dari sini, kita bisa melihat betapa pentingnya pengawasan terhadap perlakuan terhadap anak-anak, terutama oleh orang yang bertanggung jawab. Kekejaman seperti ini tidak boleh ditoleransi, dan semua pihak harus bekerja sama untuk melindungi anak dari kekerasan.

Kasus ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya pengecekan yang memperhatikan terhadap asisten rumah tangga atau tenaga kerja rumah yang bertanggung jawab atas anak-anak. Dukungan psikologis dan sosial diperlukan untuk korban trauma, dan upaya harus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan