PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyediakan 1.200.679 ton pupuk yang disubsidi untuk musim tanam yang berlangsung dari Oktober 2025 hingga Maret 2026. Ini merupakan volume yang sangat signifikan, mencapai 259% dari stok minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.
Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung ketahanan pangan di negara ini. Menurutnya, pupuk merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga dapat membantu Indonesia mencapai kemandirian dalam pangan. “Kami siap memenuhi kebutuhan petani dengan memastikan adanya stok yang memadai dan memudahkan proses penyaluran pupuk sesuai dengan aturan baru yang lebih baik,” kata dia dalam keterangan tertulis pada hari Rabu, 1 Oktober 2025.
Hingga 30 September 2025, Pupuk Indonesia telah menyediakan berbagai jenis pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia. Rinciannya meliputi 510.262 ton Urea, 610.649 ton NPK, 14.316 ton NPK Formula Khusus/Kakao, 8.759 ton ZA, dan 56.693 ton Pupuk Organik. Semua jenis pupuk tersebut sudah tersedia di gudang produsen dan penyangga di berbagai daerah.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas pertanian, Pupuk Indonesia mengikuti rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat. Presiden mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia telah mencatat produksi pangan terbaik dalam sejarah, termasuk dalam produksi beras, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga memperbolehkan Indonesia untuk mengekspor beras.
Dalam upaya ini, Pupuk Indonesia mengikuti aturan yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025. Aturan baru tersebut mensyaratkan penyaluran pupuk bersubsidi harus sesuai dengan prinsip 7T, yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, mutu, dan penerima. Untuk memastikan penerapan prinsip ini, Pupuk Indonesia telah melakukan digitalisasi proses bisnis dari pabrik hingga titik penjualan.
“Kami tidak hanya mengoptimalkan tata kelola korporasi, tetapi juga melakukan perbaikan dalam penyediaan pupuk. Kami mendorong petani di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan alokasi pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton yang disediakan pemerintah tahun ini,” tambah Rahmad.
Selain pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia juga menyediakan 480.364 ton pupuk nonsubsidi untuk periode yang sama. Rinciannya adalah 412.212 ton Urea, 27.411 ton NPK, dan 40.740 ton ZA. Ini menjadi solusi bagi petani yang tidak dapat mengakses pupuk bersubsidi, karena pupuk tersebut hanya dapat diperoleh oleh petani terdaftar dalam RDKK, menggarap lahan kurang dari dua hektare, dan mengolah sepuluh jenis komoditas tertentu.
“Pupuk Indonesia akan terus berkomitmen dalam menyediakan pupuk bagi para petani. Kami harapkan musim tanam Oktober-Maret ini berjalan dengan baik, produktivitas pertanian meningkat, dan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia seperti yang diharapkan Presiden,” kata Rahmad.
Data terbaru menunjukkan bahwa penggunaan pupuk subsidi telah meningkat signifikan di tahun-tahun terakhir ini. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dan Pupuk Indonesia dalam memastikan aksesibilitas pupuk bagi petani telah memberikan dampak positif. Selain itu, peningkatan produktivitas pertanian tidak hanya bergantung pada pupuk, tetapi juga pada faktor-faktor lain seperti teknologi pertanian yang lebih maju dan manajemen lahan yang lebih baik.
Studi kasus dari beberapa daerah menunjukkan bahwa petani yang menggunakan pupuk dengan baik dan benar dapat meningkatkan hasil panen hingga 30%. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam pupuk bersubsidi bukan hanya memastikan ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
Analisis terkini menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemasok pangan globale yang signifikan. Hal ini bukan hanya akan meningkatkan ekonomi nasional, tetapi juga memberikan kontribusi bagi stabilitas pangan dunia. Dengan demikian, upaya Pupuk Indonesia dalam menyediakan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sekarang, tetapi juga untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi tantangan pangan melalui inisiatif ini. Dengan semangat yang sama, petani dan pihak terkait diharapkan terus berkolaborasi untuk mencapai tujuan ketahanan pangan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.