Badam Gizi Nasional (BGN) memutuskan untuk tetap memperbolehkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyertakan makanan ultra proses (UPF) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), meskipun hal ini telah menjadi pusat perhatian banyak pihak.
Menurut Dadan, beberapa jenis UPF yang memiliki kualitas baik dan tidak mengandung gula berlebihan masih dapat digunakan. Sebagai contoh, susu UHT plain yang dikonsumsi oleh masyarakat. Pernyataan ini disampaikan setelah sesi rapat kerja bersama Komisi IX di Gedung DPR/MPR RI pada Rabu, 1 Oktober 2025.
BGN juga telah mengeluarkan surat edaran yang mengizinkan penggunaan UPF dalam menu MBG, terutama jika produk tersebut berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Berikut adalah beberapa poin utama yang disampaikan oleh BGN kepada Kepala SPPG di seluruh Indonesia:
- Dalam memilih produk seperti biskuit, roti, sereal, sosis, nugget, dan sejenisnya, harus diutamakan produk lokal. Untuk susu, produk lokal prioritas kecuali di daerah yang belum memiliki peternakan lokal, tanpa terbatas pada satu merek tertentu.
- Roti dan produk pangan mirip harus dipasok dari UMKM atau produsen lokal setempat.
- Olahan daging seperti sosis, nugget, dan burger harus berasal dari produk lokal atau UMKM yang memiliki sertifikasi halal, SNI, terdaftar BPOM, dan memiliki masa edar maksimal 1 minggu sejak tanggal edar.
Dadan menambahkan bahwa BGN ingin mendukung produk lokal UMKM serta produk berbasis teknologi tinggi yang telah melalui proses ilmiah dan teknologi pangan yang rumit.
Sebagian ahli gizi mengkritik keputusan ini, menyebutkan bahwa konsumsi terlalu banyak UPF dapat menimbulkan risiko gangguan metabolik dan obesitas pada anak. Makanan olahan yang tinggi lemak, garam, dan gula sering menjadi favorit anak karena rasanya yang lezat, tetapi justru menjadi penyebab utama masalah kesehatan jangka panjang. Menurut studi terbaru, 70% anak usia sekolah di Indonesia mengonsumsi UPF setiap hari, dengan rata-rata konsumsi mencapai 40% dari total asupan makanannya.
Saat ini, pemerintah juga berusaha mempromosikan konsumsi makanan tradisional seperti tempe, tahu, dan sayuran lokal untuk mengurangi dependensi pada UPF. Program seperti Sehat Bersama Indonesia telah berhasil mengurangi konsumsi UPF di beberapa daerah, dengan penurunan hingga 30% dalam setahun.
Keputusan BGN untuk tetap memasukkan UPF dalam MBG mendorong masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih produk yang dikonsumsi, dengan memfokuskan pada produk lokal dan UMKM yang telah melalui proses verifikasi kualitas. Ini juga mengharapkan agar anak-anak dapat memiliki asupan gizi yang seimbang tanpa terlalu terikat padafood processing yang berlebihan.
Pilihan makanan yang bijaksana tidak hanya tentang memenuhi gizi tetapi juga tentang kebiasaan makan yang sehat dan berkelanjutan. Marilah kita berperan aktif dalam membangun masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.