Pemerintah telah memutuskan untuk menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) karena pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa pelanggaran ini merupakan salah satu penyebab terjadinya keracunan. Tindakan penutupan ini akan berlangsung hingga proses perbaikan selesai, dan SPPG diharapkan untuk memitigasi risiko keracunan di masa depan.
Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Dadan mengungkapkan bahwa pelanggaran SOP meliputi pembelian bahan baku yang tidak sesuai aturan, proses memasak yang tidak memenuhi standar, dan sanitasi yang buruk. Contohnya, beberapa SPPG membeli bahan baku dengan masa simpan yang melebihi batas, seperti pembelian bahan dengan masa simpan H-4 saat seharusnya H-2.
Salah satu pelanggaran lainnya adalah proses masak dan distribusi yang berjalan lebih lama dari waktu yang dianjurkan. Idealnya, proses ini tidak boleh melebihi enam jam, namun ada SPPG yang memerlukan waktu lebih dari 12 jam. Misalnya, di Bandung ada kasus tempat memasak dimulai pada pukul 21.00 dan distribusi baru selesai pada pukul 12.00 hari berikutnya.
Presiden Prabowo Subianto juga telah memberikan perintah terkait program MBG. Salah satu perintahnya adalah agar semua SPPG dilengkapi dengan alat sterilisasi peralatan makan. Dadan mengungkapkan bahwa dalam pemeriksaan di Bandung, terungkap bahwa beberapa SPPG belum mempersiapkan fasilitas sterilisasi dengan air panas.
Selain itu, program MBG tidak hanya menghadapi masalah pelanggaran SOP, tetapi juga tantangan dalam memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan. Hal ini menjadi perhatian utama karena program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan. Dengan demikian, penutupan sementara SPPG diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pengelola lainnya untuk lebih patuh terhadap protokol yang berlaku.
Pengalaman ini juga mengingatkan betapa pentingnya pengawasan yang ketat dalam pemenuhan standar kesehatan di seluruh SPPG. Kesempatan ini juga bisa dijadikan sebagai ajang untuk memperbaiki sistem dan memastikan bahwa setiap porsi makanan yang disajikan sesuai dengan standar keamanan dan kesehatan.
Untuk mencapai tujuan ini, kolaborasi antara pemerintah, pengelola SPPG, dan masyarakat sangat diperlukan. Dengan semangat kerjasama yang erat, program MBG dapat berjalan dengan lebih baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memerlukannya.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.