Ponpes di Sidoarjo Roboh, Diduga Tak Memenuhi Persyaratan Izin dan Standar Konstruksi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari ini, sebuah tragedi menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, di mana runtuhnya bangunan tersebut menewaskan tiga santri. Bupati Sidoarjo, Subandi, menyatakan bahwa pihak ponpes kemungkinan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sah.

“Kami akan melakukan sosialisasi kembali dan menghentikan sementara pembangunan yang tidak memiliki izin yang lengkap,” ungkap Subandi, seperti dilansir dari detikJatim, Selasa (30/9/2025). Dia juga menyoroti bahwa pembangunan dan konstruksi tidak memenuhi standar yang berlaku.

Subandi mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa izin berwenang dan menemukan bahwa tidak ada izin yang sah untuk proyek tersebut. Hal ini menyebabkan konstruksi tidak sesuai dengan ketentuan, yang akhirnya memicu keruntuhan bangunan.

“Saya sudah memeriksa izin-izin yang dimiliki, tetapi ternyata tidak ada. Pengecoran lantai ketiga dilakukan tanpa standar konstruksi yang benar, sehingga bangunan itu runtuh,” tuturnya.

Salah satu pengasuh pondok pesantren, KH Abdus Salam Mujib, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat proses pengecoran bagian terakhir bangunan. Menurutnya, pengecoran telah berlangsung selama 9 bulan sebelum terjadi kegagalan struktural.

“Ini hanya bagian terakhir dari pengecoran yang gagal. Hanya itu yang terjadi,” kata Mujib.

Sementara itu, pihak berwenang telah berjanji untuk meningkatkan pengawasan terhadap pembangunan di wilayah Sidoarjo agar tragedi seperti ini tidak terulang lagi. Hal ini juga menjadi pembelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya mematuhi regulasi dan standar konstruksi dalam pembangunan.

Tragedi ini tidak hanya mengguncang komuni pondok pesantren, tetapi juga membangkitkan kesadaran publik tentang pentingnya kebersamaan dan keamanan dalam proses pembangunan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu menjaga ketatnya standar konstruksi dan kendali izin dalam pembangunan.

Tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa manusia. Mari kita belajar dari kesalahan ini dan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan