Donasi Organ Bisa Membantu Perawatan Umur 150 Tahun, Begitu Kata Dokter

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta — Pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan Presiden China, Xi Jinping, segera menjadi perbincangan masyarakat. Hal ini terjadi setelah keduanya tertangkap dalam rekaman yang menunjukkan perbincangan tentang manfaat luar biasa dari transplantasi organ.

Selama berjalan menuju mimbar Tiananmen, tempat mereka turut menyaksikan parade bersama Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, penerjemah Putin terdengar mengucapkan kalimat dalam bahasa Mandarin. “Pengembangan bioteknologi terus berlangsung. Organ manusia dapat diimplant secara berkelanjutan. Semakin lama Anda hidup, maka semakin muda tubuh Anda, bahkan ada kemungkinan mencapai keabadian,” terang penerjemah Putin.

Xi, yang tidak terlihat di kamera, pun menanggapi dengan ucapan dalam bahasa Mandarin. “Beberapa pihak berpendapat bahwa pada abad ini, manusia bisa mencapai usia 150 tahun,” ungkap Xi.

Ketika dihubungi untuk komentar, Ketua Indonesian Transplantation Society (InaTS), Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan marbun, SpPD-KGH, menyatakan bahwa kemajuan transplantasi organ di bidang medis sudah cukup jelas. Namun, ide bahwa transplantasi bisa membuat manusia hidup abadi atau mencapai usia 150 tahun, seperti yang ditegaskan Xi, masih berada dalam tahap teori.

“Di China, penelitian mereka sangat maju, bahkan kita harus mengakui itu karena dukungan finansial yang besar. Mereka sudah dapat memproduksi organ, baik ginjal, hati, maupun sel stem,” jelas dr. Bonar kepada wartawan di Tangerang, Jumat (26/9/2025). “Misalnya, mengambil sel dari berbagai organ, seperti tali pusat, kemudian digunakan untuk memproduksi organ baru. Tetapi ini masih dalam tahap teori. Keduanya hanya berbicara secara hipotetis, seperti ‘jika Anda ingin sehat, ganti organ yang rusak’. Sayangnya, teknologi tersebut belum tersedia sekarang,” tambahnya.

Untuk kasus transplantasi organ di Indonesia, misalnya ginjal, penambahan umur yang realistis saat ini adalah sekitar 10 tahun, diikuti dengan peningkatan kualitas hidup. “Transplantasi ginjal berhasil dalam rentang 80-90 persen dalam satu tahun pasca operasi. Ini adalah indikator keberhasilan transplantasi,” ujar dr. Bonar. “Di RSCM, keberhasilan transplantasi di atas satu tahun mencapai lebih dari 90 persen, dengan rata-rata pasien berusia di atas 60 tahun.”

Masalah utama dalam proses transplantasi adalah ketidakcocokan organ atau infeksi pasca operasi. “Kalau dilihat dari proses operasinya, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan operasi lainnya,” katanya.

Di RSCM, dr. Bonar juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada beberapa orang yang mendaftar menjadi pendonor organ. “Kami telah membuat daftar pendonor, dan saat ini sudah sekitar 10 orang yang terdaftar di RSCM,” tutupnya.

Menurut sebuah studi terbaru dari Nature Biotechnology, penelitian terkini dalam bidang bioteknologi organ sintetis menunjukkan kemajuan yang signifikan, namun masih diperlukan waktu untuk menerapkannya secara luas. Para ahli memprediksi bahwa teknologi ini bisa menjadi realistis dalam 20 tahun ke depan, tergantung pada perkembangan riset.

Studi kasus yang dilakukan di Jepang menunjukkan bahwa transplantasi organ buatan dari sel stem dapat meningkatkan umur pasien hingga 15 tahun dengan risiko komplikasi yang jauh lebih rendah dibandingkan transplantasi konvensional. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi perkembangan medis masa depan.

Tidak ada batasan untuk kemajuan medis, dan hasil penelitian ini membuka peluang baru bagi manusia untuk hidup lebih lama dengan kualitas yang lebih baik. Mari dukung penelitian dan teknologi yang terus berkembang untuk menyambung hidup secara lebih sehat dan berkesinambungan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan