Jakarta Siap Melawan Dampak Cuaca Ekstrem dalam Dua Hari Mendatang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi cuaca ekstrem yang diharapkan dalam waktu dekat. Pemerintah daerah telah merencanakan berbagai tindakan preventif.

Informasi ini diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat berada di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 30 September 2025. Menurut Pramono, BMKG telah memberikan peringatan terkait cuaca ekstrem yang mungkin terjadi dalam kurun waktu 1-2 hari ke depan.

BMKG telah merilis laporan peringatan dini cuaca untuk periode 29 September hingga 1 Oktober 2025. Laporan tersebut membahas kemungkinan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin yang kencang di wilayah Jakarta.

Oleh karena itu, Pramono menyatakan bahwa pemerintah telah siap menghadapi situasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa berbagai langkah preventif telah direncanakan.

“Kami telah menerima peringatan dari BMKG tentang kemungkinan hujan ekstrem dalam 1-2 hari mendatang, dan kami telah mempersiapkan diri,” kata Pramono.

Pramono menegaskan bahwa sekitar 600 pompa portabel dan 600 pompa statis telah disediakan di berbagai titik yang rawan banjir. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan penanganan yang cepat apabila terjadi kenaikan debit air.

Salah satu tindakan lain yang diambil adalah pemutusan selokan secara massal. Pramono memerintahkan pasukan pelangi dan instansi terkait untuk memastikan bahwa saluran penyaliran tidak tersumbat. “Kami juga telah meminta kepada para Wali Kota untuk membersihkan selokan durch,” tuturnya.

Pramono berharap bahwa curah hujan tidak akan mencapai tingkat yang ekstrem sehingga tidak menyebabkan banjir di wilayah hulu dan hilir secara bersamaan. Pemerintah juga telah menyiapkan koordinasi antar wilayah dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siaga untuk meminimalkan dampak banjir musim hujan.

“Semoga hujan hanya terjadi di Jakarta saja, tidak dari wilayah hulu. Saya yakin masalah ini akan segera ditangani. Namun, semoga curah hujan tidak mencapai 250 milimeter. Jika hanya 200 milimeter, pasti tak masalah,” katanya.

Dampak Cuaca Ekstrem di Kota Besar

Kota besar seperti Jakarta rentan terhadap banjir akibat curah hujan ekstrem. Hal ini dikarenakan adanya permukaan keras yang banyak dan sistem drainase yang terkadang tidak memadai. Untuk mengurangi risiko banjir, perlu ada koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Solusi Alternatif dalam Penanganan Banjir

Selain peningkatan sistem drainase, ada beberapa solusi alternatif yang bisa dikembangkan. Misalnya, dengan membangun infrastruktur hijau seperti taman kota, kanopi hijau, dan area permeabel yang dapat menyerap air hujan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat dalam membersihkan dan memantau selokan juga sangat penting.

Pemerintah telah menunjukkan komitmen dalam menghadapi cuaca ekstrem. Koordinasi yang baik dan langkah-langkah preventif yang tepat sanggup mengurangi dampak negatif hujan ekstrem. Meskipun tantangan masih ada, upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat akan membantu menjaga Jakarta tetap aman dan nyaman dalam menghadapi musim hujan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan