Terganggu Keracunan Makanan MBG, 20 Siswa Jaktim dan Kepala SPPG Dibawa Polisi untuk Penyelidikan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Satu-satunya informasi yang diperlukan dari pihak keamanan di Jakarta Timur, terkait 20 siswa sekolah dasar yang diduga terkena keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG), telah melibatkan lima orang saksi dalam pengujian. Di antaranya adalah koki pelaksana pemasakan, representasi dari pihak sekolah, dan pejabat yang bertanggung jawab dalam pengiriman menu tersebut.

Menurut AKP I Wayan Wijaya, Kepolisian Sektor Pasar Rebo, pemeriksaan sampel makanan juga telah dilakukan. Tim penyelidik bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk unit pelayanan gizi yang berkedudukan di Kelurahan Gedong, untuk mendalami permasalahan ini. “Kita telah mengambil sampel makanan dan terus meminta keterangan dari koki yang memasak serta Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi,” ujarnya.

Penyebab keracunan ini diperkirakan terjadi setelah siswa di SDN 01 Gedong, Jakarta Timur, mengonsumsi menu MBG. Total korban yang terpengaruh mencapai 20 siswa.

Dalam pengalaman sebelumnya, setelah sesi olahraga berakhir sekitar pukul 07.00, anak-anak tersebut memakan menu MBG yang baru saja disampaikan. Tak lama setelah itu, sejumlah siswa mengalami muntah, menandakan masalah dengan makanan tersebut. Para guru segera menanggapi situasi dan menghentikan pemakaian menu pada semua siswa.

Tim pemeriksaan polisi juga telah memeriksa sampel MBG yang dikonsumsi siswa. Menurut hasil pemeriksaan awal, mi goreng dalam salah satu menu MBG memiliki bau yang tidak enak. Menu yang disajikan meliputi mi goreng, telur dadar, sayur capcai, wortel, dan buah strawberry. Mi goreng sendiri tampak warna tidak merata, sebagian berwarna putih pucat dan sebagian lagi kecokelatan. Bau minyak yang digunakan dalam memasak juga terlihat kering dan tidak wangi.

Meskipun pihak berwenang masih memperdalam kasus ini, informasi awal menunjukkan keberadaan masalah dalam penyajian makanan. Warga dan pihak sekolah harus lebih memperhatikan kualitas dan keamanan menu MBG agar insiden serupa tidak terjadi lagi. Keamanan dan kesehatan anak-anak harus menjadi prioritas utama di setiap lingkungan pendidikan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan