Pria Palsu ID Pers Copet HP Saat Serah Terima Rumah Subsidi di Bogor

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang pria yang bernama S, berusia 42 tahun, berhasil ditangkap setelah melakukan pencopetaan pada ponsel atau handphone saat acara akad massal dan serah terima kunci rumah KPR FLPP di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Pelaku menggunakan kartu pers palsu dalam pelak nyanannya.

Menurut Kompol Edison, Kapolsek Cileungsi, pelaku berangkat dari Bekasi bersama beberapa rekan. Kelompok tersebut terdiri dari lima orang, dengan pasangan laki-laki dan perempuan. S sendiri beraksi sendiri saat acara tersebut berlangsung.

Ketika Gubernur Jawa Barat hadir, pelaku memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencuri ponsel salah satu hadirin. Dia masuk ke dalam kerumunan dan langsung mengambil peralatan elektronik tersebut. Kemudian, pelaku berusaha melarikan diri ke arah kedatangan Pak Prabowo, yang juga hadir untuk menyambut tamu.

Namun, korban langsung menyadari kejadian tersebut dan mulai mengejar pelaku. Akibatnya, pelaku terpaksa membuang ponsel yang telah dicopet. Kelakuan tersebut membuat pelaku dihakimi oleh massa sebelum akhirnya diamankan oleh petugas keamanan.

“Kemudian pelaku diamankan di pos. Kami mendapatkan informasi bahwa dia akan dijemput oleh mobil patroli dan dibawa ke tempat saya di pos,” kata Edison.

Selanjutnya, polisi melakukan interogasi terhadap pelaku. Dalam penyelidikan, terungkap bahwa pelaku membawa tanda pengenal wartawan palsu untuk memudahkan masuk ke berbagai acara. ID yang dimiliki buatan sendiri oleh saudaranya di Cirebon. Pelaku sering menggunakannya untuk masuk ke acara-acara penting, seperti perhelatan bupati, gubernur, hingga pejabat tinggi negara.

Kompol Edison menjelaskan bahwa pelaku sering melakukan pencopetan di acara-acara ramai. Jika tidak ada acara yang ramai, dia beralih menjadi penjual air mineral Aqua, namun tetap melakukan pencopetan secara diam-diam.

Di sepanjang tahun 2025, kasus pencopetan semakin meningkat, terutama di acara-acara publik. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan kesempatan untuk beraksi di tempat yang ramai. Pelaku sering kali menggunakan identitas palsu untuk membuka jalan masuk ke acara yang dihadiri oleh banyak orang. Pelaku pencopetan seperti ini biasanya memanfaatkan kesibukan atau ketergesa-gesaan para hadirin untuk melakukan kejahatan.

Dari sini, kita bisa memahami betapa pentingnya kejelasan dan ketatnya proses keamanan pada acara-acara publik. Selain itu, keberadaan kamera pengawas dan sistem pemindai keberadaan barang curian juga bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif.

Pelaku pencopetan seperti ini bukan hanya merugikan korban secara materiil, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian emosional dan kerusakan reputasi bagi pengelola acara. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan deteksi kejahatan ini, baik oleh petugas keamanan maupun masyarakat umum.

Tindakan cepat dan koordinasi yang baik antara pihak berwenang dan masyarakat dapat menjadi kunci dalam mencegah kasus pencopetan di masa depan. Setiap orang juga bisa menjadi bagian dari solusi dengan tetap waspada dan melaporkan segera apabila ada tanda-tanda kejahatan yang terjadi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan