Monster Hunter Outlanders: Wawancara Eksklusif dengan CAPCOM dan TiMi Studio

dimas

By dimas

Monster Hunter Outlanders menjadi perhatian besar karena merkanya diangkut ke platform seluler dengan pengalaman yang mirip dengan versi konsol, serta kolaborasi resmi dengan Capcom. Ini bukan sekadar porting, melainkan judul baru yang dibangun dari awal dengan menambahkan elemen survival dan crafting yang menarik perhatian.

Kami memiliki kesempatan untuk mengambil wawancara langsung dengan dua produser yang bertanggung jawab atas proyek Monster Hunter Outlanders: Genki Sunano dari CAPCOM dan Huang Dong dari TiMi Studio. Dalam wawancara tersebut, mereka membagikan kisah tentang awal kolaborasi, tantangan yang dihadapi, hingga rencana masa depan untuk Outlanders. Dari cerita mereka, terlihat jelas bahwa proyek ini digarap dengan visi yang ambisius. Mari simak artikelnya!

Monster Hunter Outlanders bukan hanya seri baru, melainkan upaya besar untuk membawa dunia Monster Hunter ke layar smartphone dengan sentuhan segar. Di balik layar, dua tokoh kunci memimpin: Genki Sunano dari Capcom dan Huang Dong dari TiMi Studio.

Menurut Sunano, inspirasi kolaborasi ini timbul dari minat TiMi terhadap IP Monster Hunter. Mereka sudah berpengalaman di pasar seluler dan datang dengan konsep menarik untuk mengintegrasikan dunia Monster Hunter ke platform yang lebih luas. “Kami melihat ini sebagai peluang untuk mempelai lebih banyak orang masuk ke dalam Monster Hunter, terutama di Asia. Itulah alasan kami terlibat dalam proyek ini,” kata Sunano.

Dari sisi TiMi, Huang Dong menambahkan bahwa mereka tidak hanya ingin membawa gameplay berburu monster ke ponsel, tetapi juga menambahkan elemen baru yang membuat pengalaman lebih lengkap. “Kami menambahkan sistem bangunan yang terhubung dengan kemampuan Rutaco. Jadi pemain bisa merasakan pengalaman penuh, bukan hanya berburu,” jelas Huang.

Membawa Monster Hunter ke platform seluler tentu bukan pekerjaan mudah. Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana inti gameplay bisa dipertahankan tanpa kehilangan ciri khasnya. Huang Dong menegaskan bahwa tujuan utama mereka adalah membuat game ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, baik para fans lama maupun pemain baru. “Meski platform berbeda, kami menjaga inti gameplay. Kami ingin penggemar setia merasa nyaman, sekaligus membuat game ini ramah bagi pemula,” ujarnya.

Model bisnis juga disesuaikan dengan format seluler. Outlanders akan mengusung free-to-play dengan opsi pembelian dalam game. Menurut Huang, rencana monetisasi masih terus disesuaikan berdasarkan feedback pemain selama testing. “Kami ingin memastikan semua aspek tetap seimbang dan adil,” tegasnya.

Mengadaptasi Monster Hunter ke smartphone tidak lepas dari tantangan. Kontrol menjadi salah satu isu utama. Bagaimana mekanisme yang kompleks bisa diterjemahkan ke layar sentuh? Huang mengakui bahwa bagian tersulit adalah tata letak tombol, kontrol kamera, dan mekanisme lock-on. Keberhasilan tim TiMi di game aksi membantu mereka melewati penghalang ini.

Selain kontrol, ada juga tantangan terkait bahasa dan kinerja. Monster Hunter dikenal dengan banyak istilah khas yang rumit. TiMi berusaha melokalisasi istilah tersebut dengan cara yang lebih sederhana agar mudah dipahami pemain baru. Selain itu, performa game harus optimal di berbagai tipe smartphone, termasuk di daerah dengan perangkat kelas menengah ke bawah. “Kami banyak mengoptimalkan kinerja dan balancing agar bisa dimainkan di berbagai wilayah,” jelas Huang.

Salah satu fitur baru di Outlanders adalah sistem survival dan crafting. Pemain bisa mempersiapkan diri melalui base camp sebelum berburu, seperti tradisi yang ada di seri Monster Hunter. Huang melihat ini sebagai cara untuk membuat ritme permainan lebih alami.

Sementara itu, Sunano menekankan bahwa aspek pertempuran tetap dijaga kualitasnya. “Tim Capcom ikut terlibat penuh untuk memastikan pengalaman berburu tetap sama seperti seri aslinya. Jadi pemain tidak perlu khawatir, inti Monster Hunter tetap ada,” ucapnya.

Bagaimana dengan dukungan bahasa? Sunano mengonfirmasi bahwa untuk Monster Hunter Outlanders, bahasa Thai belum termasuk dalam daftar awal. Namun, ia juga menekankan bahwa fans di Thailand tidak dilupakan. “Saya akan hadir di Thailand Game Show bulan depan, dan saya selalu sangat terima kasih atas dukungan dari para fans di sana,” ujarnya.

Dari sisi konten, rencana jangka panjang sudah disiapkan. Huang memastikan akan ada update musiman meski belum bisa membocorkan detailnya. “Kami sudah menyiapkan banyak proposal, bahkan berkonsultasi dengan pemain profesional. Update yang kami rancang akan memenuhi ekspektasi pemain sekaligus menghadirkan konten orisinal,” ungkapnya.

Salah satu perdebatan menarik adalah soal penyederhanaan mekanik klasik. Beberapa elemen seperti aksi mengasah senjata dihilangkan, tapi sistem sharpness tetap ada. “Karena game ini di mobile, beberapa aksi kami sederhanakan agar lebih nyaman dimainkan. Tapi esensi strategi tetap ada,” kata Huang.

Sunano menambahkan, perubahan seperti ini bukan hal baru di seri Monster Hunter. “Misalnya dulu pemain harus pakai paintball untuk melacak monster. Dengan teknologi baru, itu sudah tidak perlu. Begitu juga di Outlanders, ada beberapa mekanik yang disesuaikan untuk platform smartphone,” jelasnya.

Soal UI juga menjadi perhatian khusus. Layar kecil smartphone memerlukan antarmuka yang lebih sederhana. TiMi mendesain sistem UI dengan fokus pada elemen penting saat tertentu. “Contohnya saat pakai item, item rekomendasi akan muncul otomatis. Tombol aksi juga bisa menyala dan memberi getaran. Tujuannya untuk arahkan perhatian pemain,” jelas Huang.

Namun, mereka tetap memberi pilihan. Ada mode yang lebih sederhana untuk pemain kasual, dan mode yang lebih kompleks bagi yang suka multitasking.

Untuk tingkat kesulitan, Sunano menyebut game ini dirancang agar cocok dimainkan di sela-sela aktivitas harian. “Bermain di smartphone berbeda dengan di rumah atau PC. Kami sesuaikan agar bisa dinikmati dalam sesi singkat tanpa mengurangi keseruannya,” katanya.

Huang menambahkan kalau kesulitan sebenarnya sangat subjektif. “Bagi sebagian pemain, tantangan itu menyenangkan. Bagi yang lain, fokus mereka lebih ke komunitas atau progres karakter. Jadi kami tidak ingin mengikat kesulitan pada satu standar, tapi membuat game ini menyenangkan untuk semua tipe pemain,” tuturnya.

Soal senjata, sampai saat ini Outlanders hanya memperlihatkan lima tipe. Tapi Huang memberi sedikit teaser bahwa itu belum semua. “Yang ada sekarang belum gambaran lengkap. Senjata baru akan terus ditambahkan kedepannya, sama seperti versi konsol,” ungkapnya.

Dengan rencana update jangka panjang, dukungan komunitas yang kuat, serta sentuhan orisinal, Monster Hunter Outlanders tampak serius memposisikan diri sebagai pintu masuk baru ke dunia Monster Hunter. Dari wawancara ini terlihat jelas bahwa game ini punya ambisi besar untuk menjangkau jutaan pemain di seluruh dunia.

Monster Hunter Outlanders belum memiliki jadwal rilis. Kamu bisa kunjungi situs resminya untuk berbagai informasi lebih lanjut. Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.

Monster Hunter Outlanders bukan hanya sekadar game seluler biasa. Ini adalah langkah besar untuk membawa dunia Monster Hunter ke platform yang lebih luas, dengan elemen baru yang membuat pengalaman lebih menarik. Dengan dukungan kuat dari Capcom dan TiMi Studio, game ini memang punya potensi untuk menjadi salah satu judul unggulan di industri game seluler. Mari menantikan perkembangan selanjutnya!

Baca juga games lainnya di Info game terbaru

Tinggalkan Balasan