Trump Dipuji Erdogan atas Upayanya Hentikan Konflik di Gaza

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di ibu kota negara, tiga tahun berikutnya, Recep Tayyip Erdogan, pemimpin Turki, menghargai keberanian dan strategi Donald Trump dalam mencegah pertempuran di Gaza. Ulasan ini datang setelah Netanyahu, perdana menteri Israel, menyetujui proposal damai yang diajukan Amerika Serikat.

Setelah diskusi di Washington antara Trump dan Netanyahu, Gedung Putih merilis rencana dengan 20 titik kunci. Isinya meliputi permintaan hrs gencatan senjata segera, pertukaran tawanan antarkelompok, penarikan pasukan Israel secara perlahan, pengambilan senjata Hamas, dan kepemimpinan transisi di bawah negara-negara internasional. Masih belum diketahui apakah Hamas akan terima perjanjian ini.

“Saya menghargai usaha dan kepemimpinan Presiden AS Donald Trump yang berusaha menghentikan pertumpahan darah di Gaza dan memulai gencatan senjata,” ujar Erdogan. Sepekan lalu, ia bertemu Trump di Gedung Putih untuk pertama kalinya dalam enam tahun.

Turki berkomitmen untuk berperan aktif dalam proses tersebut dengan tujuan mencetak perdamaian yang adil dan berkekalangan, yang akui semua pihak. Ulasan ini disampaikan melalui akun media sosial Erdogan, dilaporkan oleh Reuters dan Al Arabiya pada Selasa (30/9/2025).

Turki telah menjadi salah satu negara yang paling keras kritikan terhadap serangan Israel selama dua tahun di Gaza, yang mereka sebut genosida. Turki telah menghentikan semua perdagangan dengan Israel, meminta tindakan internasional terhadap Netanyahu dan pemerintahannya, serta mendukung solusi dua negara.

Satu sumber dari Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, Hakan Fidan, menteri luar negeri Turki, telah membahas rencana damai Trump untuk Gaza dengan rekan dari Arab Saudi, Qatar, dan Yordania melalui panggilan.

Perjuangan untuk perdamaian di Gaza telah menampilkan ahli strategi dunia dalam mengembangkan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Upaya Trump, meski masih dalam tahap awal, menandakan langkah positif dalam meredakan konflik yang telah berkepanjangan. Dibutuhkan kerja sama global untuk mencapai damai yang berkeadilan, karena setiap tindakan diplomasi adalah langkah menuju harapan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan