Pembentukan Strategi Pemulihan Ekonomi Bersama ASEAN

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Indonesia turut serta dalam pembentukan strategivisitasi ekonomi di kawasan ASEAN, yang diwujudkan melalui Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN (Priority Economic Deliverables/PED). Kesepakatan ini dipimpin oleh Malaysia dalam sesi Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) ke-57 di Kuala Lumpur, Selasa (23/9).

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, mengungkapkan bahwa saat ini ada delapan strategi prioritas ekonomi ASEAN. Satu PED telah diselesaikan, yaitu Joint Declaration on ASEAN-Gulf Cooperation Council (ASEAN-GCC) Economic Cooperation, yang berfokus pada penguatan rantai pasok, perdagangan, dan UMKM.

“Di bawah kepemimpinan Malaysia, ASEAN berhasil menyelesaikan satu PED secara lengkap dan delapan lainnya secara substansial. Hal ini menunjukkan kolaborasi yang kuat di antara negara-negara anggota,” kata Roro, seperti dikutip pada Selasa (30/9/2025).

Delapan PED lainnya yang telah diselesaikan secara substansial meliputi:

  • Protokol kedua amandemen ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), yang bertujuan untuk menghilangkan hambatan perdagangan barang.
  • Protokol perbaikan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) 3.0, yang memperkuat kerjasama ASEAN-China di bidang ekonomi dan rantai pasok.
  • Kesepakatan substansial ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi digital di kawasan.

Sementara itu, beberapa PED masih dalam proses penyelesaian, seperti revisi ASEAN-India Trade in Goods Agreement (AITIGA), pendirian ASEAN MSMEs Center of Excellence for Green Transition, dan pembuatan ASEAN Tourism Outlook.

“Kami berharap rangkaian AEM tahun ini dapat menghasilkan langkah strategis yang nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN,” tambah Roro.

Selain membahas PED, AEM juga merangkul pembahasan terkait aksesi Timor Leste, rekomendasi ASEAN Geoeconomics Task Force (AGTF), serta inisiatif keberlanjutan dalam Komunitas Ekonomi ASEAN.

“Kami menekankan komitmen kuat Indonesia untuk mendukung aksesi Timor Leste sebagai anggota ASEAN ke-11, sekaligus mendorong penyelesaian instrumen aksesi dengan tepat waktu,” ungkap Roro.

Di era digital dan globalisasi yang semakin pesat, kerjasama ekonomi ASEAN menjadi kunci untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan di kawasan. Dengan menyelesaikan PED dan mendukung aksesi Timor Leste, ASEAN menunjukkan keinginannya untuk menjadi pusat ekonomi yang lebih kuat dan inklusif. Ini bukan hanya penting bagi pertumbuhan ekonomi regional, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan global.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan