Wanita Didiagnosis Kanker Ovarium Akibat Gejala Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang ibu dari Ohio, Amerika Serikat, sempat salah mengira kondisinya hanya infeksi sinus. Namun, setelah pengecekan lebih lanjut, dia mendapatkan kabar yang jauh lebih serius.

Pada awal tahun 2025, Jessica Gilbert, ibu dari dua anak, mengalami gejala mirip flu sebelum berlibur dengan keluarga. Dia langsung mencari bantuan medis untuk memeriksa gejalanya. “Aku bangun dengan demam dan rasanya hidung tersumbat, sehingga aku pikir hanya infeksi sinus. Akhirnya, aku ke dokter umum untuk tes COVID-19, flu, dan virus RSV, tetapi semua hasilnya negatif,” kata Gilbert dalam wawancara dengan ABC News.

Setelah beberapa hari merasa demam dan tidak nyaman, Gilbert meminta pengecekan kadar zat besi darahnya. Dokternya kemudian merekomendasikan tes darah lebih lanjut. Meskipun mulai merasa lebih baik, dokter memintanya untuk segera pergi ke unit gawat darurat (UGD) untuk pemeriksaan lebih mendalam.

Di UGD, dokter lain memberi tahu bahwa Gilbert terkena kanker ovarium. “Saat mendengar berita itu, seluruh dunia terasa berhenti. Aku benar-benar terkejut, karena tidak ada riwayat keluarga yang pernah mengidap penyakit ini. Bahkan, aku tidak tahu sama sekali gejalanya,” ungkapnya.

Kanker ovarium merupakan jenis kanker yang tumbuh di ovarium, salah satu organ reproduksi yang berperan dalam produksi sel telur dan hormon. Meskipun relativenya jarang, banyak kasus baru terdeteksi saat sudah masuk fase lanjut. Beberapa gejala yang umum terjadi karena kanker ovarium antara lain:

  • Darah atau keputihan anormal
  • Perasaan nyeri atau tekanan di area pinggul
  • Nyeri perut atau punggung
  • Kembung
  • Merasa cepat kenyang
  • Kesulitan saat makan
  • Sembelit
  • Kebutuhan buang air kecil yang sering

Penanganan kanker ovarium dapat dilakukan dengan berbagai metode, termasuk operasi, kemoterapi, terapi target, radiasi, dan imunoterapi. Gilbert pun经过了多次化疗和手术。现在,她正在使用针对性药物进行维持治疗。尽管面临挑战,她仍然充满希望,为孩子们坚持战斗。

Kanker ovarium sulit untuk dideteksi pada stadium awal karena gejalanya sering disalahartikan sebagai masalah lain, seperti gangguan pencernaan atau infeksi. Studi menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran tentang gejala ini dapat meningkatkan peluang deteksi dini. Dalam kasus Jessica Gilbert, perhatian awal terhadap perubahan tubuh dan konsultasi medis yang tepat menjadi kunci dalam pengobatan yang lebih efektif.

Dari pengalaman ini, penting untuk selalu memperhatikan perubahan tubuh dan tidak menanggapi gejala ringan dengan sembarangan. Konsultasi dengan dokter secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih dini, termasuk perkembangan kanker ovarium. Semakin awal deteksinya, semakin besar peluang pengobatan dan pemulihan yang lebih baik.

Di era teknologi modern, informasi tentang kesehatan menjadi lebih mudah diakses. Meskipun demikian, informasi yang diperoleh harus selalu disesuaikan dengan kondisi individu dan dikonsultasikan dengan tenaga medis. Kanker ovarium, meskipun serius, dapat diatasi dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Jaga tubuhmu, dan selalu waspada dengan perubahan yang tidak biasa, karena kesadaran dan tindakan cepat dapat menjadi perbedaan antara kehidupan dan kematian.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan