Mentan Amran Dorong Kaltara Jadi Lumbung Pangan Perbatasan dan Gerbang Ekspor Nasional

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan ambisi pemerintah untuk mengubah Kalimantan Utara menjadi sentra produksi pangan nasional serta jalur ekspor komoditas strategis ke Malaysia. Letak geografis provinsi ini yang berdekatan dengan negara tetangga tersebut dianggap sebagai keunggulan yang harus dimanfaatkan. Amran menggaris besar potensi besar dari komoditas seperti jagung, kakao, kelapa, dan kopi, yang dapat memenuhi kebutuhan domestik serta dipasarkan ke luar negeri.

Pada kesempatan tersebut, Amran juga mengungkapkan perubahan paradigma dalam pengelolaan perbatasan. Dari sebelumnya yang dikenal sebagai area selundupan pangan, kini terlihat usaha untuk membangun ketahanan pangan melalui produksi sendiri. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis baik untuk keamanan pangan maupun peluang ekspor yang menguntungkan.

Keterangan tersebut disampaikan selama kunjungan kerja ke Tarakan. Dalam rangka kunjungan tersebut, Amran memantau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah beras SPHP serta membuka Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan Kalimantan Utara tahun 2025. Ia juga menjelaskan bahwa pemerintah terus mendukung pengembangan pertanian di daerah perbatasan dengan alokasi anggaran tambahan Rp 9,95 triliun untuk perluasan lahan tanam hingga 880 ribu hektare di seluruh Indonesia. Selain itu, adanya dukungan pembiayaan perbankan sebesar Rp89 triliun dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian lebih dari Rp 100 triliun.

Amran menegaskan bahwa anggaran pertanian reguler tahun depan akan mencapai Rp 40 triliun, angka terbesar dalam sejarah. Ia melihat ini sebagai bukti nyata dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian. Dengan berbagai program yang direncanakan, Amran optimis cita-cita swasembada pangan dapat segera tercapai. “Indonesia, seperti janji Bapak Presiden, awalnya swasembada dalam waktu 4 tahun, kemudian 3 tahun, akhirnya 1 tahun. Insya Allah, jika tidak ada halangan, dalam 3 bulan ke depan kita bisa mengumumkan bahwa Indonesia swasembada dalam waktu sangat singkat,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, mengapresiasi langkah-langkah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah pusat akan mempercepat realisasi Kalimantan Utara sebagai pusat produksi pangan dan komoditas unggulan Indonesia. “Kami berterima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Bapak Menteri. Semoga petani semakin berjaya dan sejahtera dalam mewujudkan Kaltara sebagai lumbung pangan nasional sekaligus pusat komoditas ekspor,” tutupnya.

Perubahan strategis ini bukan hanya tentang keamanan pangan, tetapi juga tentang meraih kesempatan ekonomi yang besar. Dengan dukungan pemerintah yang kuat, petani di daerah perbatasan memiliki peluang yang lebih luas untuk berkembang. Inovasi dalam pengelolaan lahan dan dukungan finansial yang tersedia dapat menjadi katalisator untuk pertanian yang lebih produktif. Melalui ini, Kalimantan Utara tidak hanya menjadi penghasil pangan, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi regional yang tangguh. Petani harus memanfaatkan dukungan ini dengan bijak untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan