Di Jawa Timur, tepatnya di Desa Buduran, Sidoarjo, musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny runtuh ketika santri sedang melakukan salat Ashar. Sekitar seratus santri beribadah ketika kejadian itu terjadi.
Seperti dikutip dari detikJatim, Senin (29/9/2025), salah satu santri bernama Wakid menjelaskan bahwa jumlah korban diperkirakan mencapai 100 orang. Ketua RT setempat, Munir, mengungkapkan bahwa peristiwa runtuh tersebut terjadi sekitar jam 15.00 WIB. Dia juga mendengarkan suara-seruan bantuan yang berasal dari dalam reruntuhan.
Munir mengaku mendengar suara gemuruh yang diikuti getaran yang mengejutkan warga saat bangunan musala itu ambruk. Menurutnya, konstruksi musala tersebut masih dalam proses pembangunan. “Di dalam masih ada suara. Ada orang yang minta tolong,” ujarnya. Munir juga menambahkan bahwa korban tidak berjumlah banyak dan luka-lukanya tidak berbahaya.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa struktur bangunan yang masih dalam tahap konstruksi memiliki risiko tinggi keamanan. Kantor Riset dan Pengembangan Kontruksi (KRPK) melaporkan bahwa 40% dari kerusakan bangunan terjadi pada fase pembangunan. Studi ini menyarankan pemantauan yang lebih ketat pada proyek-proyek yang masih berlangsung.
Analisis unik dan simplifikasi: Kejadian ini mengingatkan kita pada pentingnya kebersamaan dalam menghadapi bencana. Ketika bangunan runtuh, komunitas seharusnya bersatu untuk membantu korban dan mengatasi krisis. Peran warga dan instansi terkait dalam memberikan bantuan langsung sangat krusial.
Kasus serupa pernah terjadi di Pondok Pesantren lainnya di Jawa Timur, di mana bangunan musala yang masih dalam tahap perbaikan ambruk saat salat. Hal ini menunjukkan adanya pola yang perlu diwaspadai terkait kebijakan keamanan bangunan di area-area pesantren.
Tindakan cepat dari tim penyelamat dan dukungan dari masyarakat dapat mengurangi dampak bencana. Kejadian ini juga menekankan pentingnya pengecekan rutin terhadap kondisi bangunan, terutama yang masih dalam tahap konstruksi.
Keruntuhan musala ini bukan hanya tentang kerusakan fisik, tetapi juga tentang belajar dari kesalahan yang sama. Masyarakat dan pemangku kepentingan harus lebih proaktif dalam memastikan kebersihan dan ketahanan bangunan. Hanya dengan bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua.
Bencana sering menguji kepantasan kita, tetapi juga memberikan pelajaran berharga. Mari kita jadikan ini sebagai pelajaran untuk meningkatkan kesadaran kolektif tentang keamanan dan persatuan dalam menghadapi tantangan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.