"Kampung Abang 2025: Sensasi Kuliner dan Irama Musik Betawi yang Hidup-Nya"

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kegiatan puncak Abang None Jakarta 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM) tidak hanya tentang pemilihan duta muda ibu kota. Melalui ‘Kampung Abang None 2025’, acara ini juga menyajikan kekayaan budaya Betawi lewat makanan tradisional dan musik yang menarik.

“Kerak telor jarang ditemui di tempat lain, jadi saat ada acara seperti ini, pasti harus dicoba. Sambil menonton Abnon, saya juga menikmati musik Babeh Benyamin,” ungkap salah seorang pengunjung bernama Lela yang berasal dari Cinere.

Sejak jam sore, kawasan luar Graha Bhakti Budaya ramai dengan kunjungan tamu. Aromanya bercampur antara kerak telor, dodol, dan madu Betawi yang menarik perhatian semua pengunjung sebelum memasuki gedung utama. Alunan Gambang Kromong Sinar Muda dengan lagu-lagu Benyamin Sueb semakin memenuhi suasana.

Tema ‘Karya Nyata untuk Jakarta’ terasa nyata melalui deretan UMKM lokal yang menghadirkan hidangan yang higienis, tradisional, hingga modern. Kerak telor, dodol, dan madu menjadi favorit bagi para pengunjung yang datang lebih awal untuk mengisi perut sebelum memasuki area utama.

Pengunjung dari Bogor bernama Fira awalnya hanya ingin melihat-lihat, namun akhirnya terpukau dengan suasana lapak penjual dan membeli beberapa dodol untuk dibawa pulang. “Saya hanya ingin melihat, tapi setelah melihat proses pembuatan dodol, langsung beli beberapa untuk keluarga,” katanya.

Sejak sore hingga malam, ‘Kampung Abang None 2025’ menjadi tempat berhenti bagi banyak orang. Kursi di area hiburan penuh, musik Betawi terus berdentang, dan suasana berubah menjadi pesta rakyat.

Acara ini bukan cuma tentang kompetisi, melainkan ruang perayaan identitas. TIM pada malam itu menjadi saksi bahwa di balik gemerlap Jakarta sebagai kota besar, jiwa Betawi tetap hangat dan tak pernah pudar.

Jakarta memiliki kekayaan budaya yang tak bisa ditandingi. Melalui acara seperti Abang None, kami diingatkan betapa pentingnya mempertahankan warisan lokal. Budaya Betawi bukan hanya sejarah, tetapi bagian hidup yang terus berkembang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan