Logam mulia emas sedang mengalami kenaikan nilainya yang cukup signifikan, mencapai level tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian ekonomi global, tensi geopolitik, serta kebijakan suku bunga dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Di Indonesia, harga emas Antam, yang digunakan sebagai patokan, telah meroket hingga Rp 2.198.000 per gram. Tapi, apakah tren ini akan terus berlanjut atau sebaliknya akan mengalami koreksi?
Ibrahim Assuaibi, seorang ahli ekonomi komoditas, memprediksi bahwa nilai emas akan terus naik. Hal ini terutama dipengaruhi oleh dua faktor utama: kondisi ekonomi Amerika Serikat yang tidak stabil dan persengketaan geopolitik yang berkepanjangan. Di AS, beberapa masalah seperti perang dagang, rencana penurunan suku bunga, dan melemahnya pasar tenaga kerja menjadi faktor pendorong utama. Sementara di bidang geopolitik, konflik bersenjata di Timur Tengah dan Eropa telah menguatkan permintaan terhadap logam mulia ini.
Kini, harga emas dunia telah mendekati US$ 3.800 per troy ons, dan menurut Ibrahim, kemungkinan besar akan melampaui angka tersebut. Di Indonesia, harga emas diharapkan akan melampaui Rp 2.300.000 per gram akibat kenaikan harga global dan pelemahan nilai rupiah. “Di akhir tahun, kemungkinan besar di bulan Oktober-November US$ 3.850 per troy ons akan tercapai,” katanya.
Selain faktor global, pelemahan nilai rupiah juga memengaruhi kenaikan harga emas di dalam negeri. Sebagaimana yang dilaporkan, rupiah hampir mencapai level Rp 16.800 per dolar, sehingga ketika harga emas dunia naik dan rupiah melemah, logam mulia ini terus mengalami kenaikan yang signifikan.
Tauhid Ahmad, ekonom senior dari Institute for Development Economics and Finance (INDEF), juga sebagian besar setuju dengan prediksi ini. Menurutnya, beberapa lembaga sudah memperkirakan harga emas global akan melampaui US$ 3.800 per troy ons. Oleh karena itu, harga emas domestik di Indonesia dapat berada di atas Rp 2.200.000 hingga Rp 2.300.000 per gram. Namun, ia meragukan kemungkinan harga emas akan mencapai Rp 2.400.000 per gram, karena Bank Indonesia (BI) akan mencoba mengendalikan pelemahan nilai tukar rupiah.
Akhirnya, kenaikan harga emas ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor global saja, tetapi juga oleh kebijakan domestik yang akan dilakukan oleh BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan demikian, investasi di emas masih menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang, terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit dan tidak pasti.
Harga emas saat ini menarik perhatian banyak investor. Dalam kondisi Ekonomi yang tidak stabil, logam mulia ini menjadi salah satu alternatif investasi yang aman. Namun, penting untuk selalu memantau perkembangan ekonomi global dan kebijakan Bank Indonesia untuk memahami tren pasar emas di masa depan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.