Budayawan dan aktivis dua kader PKB Kota Tasikmalaya mengundurkan diri

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kota Tasikmalaya, perubahan politik tercatat dengan dua tokoh dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memutuskan untuk keluar dari partai tersebut pada hari Kamis, 25 September 2025. Setiap individu memiliki alasan tersendiri atas keputusan tersebut.

Hendra Juniarsa dan Dadi Abidarda, dua tokoh yang từng menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PKB Kota Tasikmalaya, telah mengajukan permohonan pengunduran diri dari jabatannya serta keanggotaan partai.

Hendra menjelaskan bahwa langkahnya tidak disebabkan oleh masalah apapun atau rencana pindah partai. Dia merasa lebih inginkan untuk fokus pada bidang kebudayaan yang telah menjadi minatnya sejak lama. “Saya berencana untuk lebih memfokuskan diri pada kegiatan kebudayaan,” kata Ketua Paguyuban Sundawani Kota Tasikmalaya tersebut.

Meskipun Hendra telah mampu aktif di dunia politik dan kebudayaan secara bersamaan, dia merasa bahwa hal tersebut membuat tenaga dan pikiran harus dibagi. Setelah mempertimbangkan berbagai hal, akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan dunia politik praktis. “Agar bisanya lebih maksimal dalam gerakan kebudayaan saya,” tandasnya.

Hendra juga mengungkapkan niatnya untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT), yang telah dimulai pengajuan pesertanya. Organisasi tersebut menjadi salah satu wadah untuk dia menyalurkan potensi yang dimiliki. “Ya, baru saja saya mengambil formulir, mohon doa dukungan,” katanya.

Sementara itu, Dadi Abidarda mengungkapkan alasan keluarnya dari PKB. Dia merasa tidak nyaman dengan situasi dan kondisi saat ini. “Secara pribadi, saya sudah tidak terasa nyaman dengan kondisi hari ini,” ujar aktivis yang juga merupakan anggota eksponen 96.

Meskipun telah meninggalkan partai, Dadi berkomitmen untuk terus bergerak di bidang aktivisme, terutama dalam melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah. Lebih leluasa tanpa terikat dengan kepentingan politik praktis, dia merasa bisa lebih bebas. “Kembali ke habitat saya sebagai aktivis,” tuturnya.

Dalam dunia politik yang selalu berubah, keputusan ini menunjukkan bahwa prioritas dan visi individu bisa berbeda. Hendra dan Dadi mewakili dua jalur yang berbeda dalam mengejar cita-cita, masing-masing dengan tujuan terarah dan komitmen yang kuat. Mungkin hal ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang bahwa bergerak sesuai dengan minat dan keahlian adalah kunci untuk sukses dalam berbagai bidang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan