Pada hari Minggu, 28 September 2025, kabar beredar tentang 1.333 korban keracunan yang dicatat di Kabupaten Bandung Barat. Insiden ini terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang terkonfirmasi terkena kontaminasi dua jenis bakteri berbahaya: salmonella dan bacillus cereus.
Tim laboratorium yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat, dipimpin oleh dr Ryan Bayusantika Ristandi, menemukan bakteri tersebut dalam sampel makanan yang diuji. Hasil uji laboratorium mengungkap keberadaan patogen pembusuk ini, terutama dalam komponen karbohidrat makanan yang disajikan.
Merujuk pada Mayo Clinic, infeksi salmonella (dikenal sebagai salmonellosis) adalah kondisi yang umum menyerang sistem pencernaan manusia. Bakteri ini berdiam di usus hewan dan manusia sebelum berkembang biak melalui tinja. Infeksi umumnya terjadi saat konsumsi makanan atau air yang telah terkontaminasi. Gejala yang muncul biasanya meliputi diare, demam, dan kram perut, yang dapat timbul dalam waktu 8 hingga 72 jam setelah paparan. Untuk sebagian besar individu sehat, kondisi ini berlanjut selama beberapa hari hingga seminggu tanpa memerlukan perawatan khusus.
Namun, dalam beberapa kasus, diare berkepanjangan bisa menyebabkan dehidrasi berat, yang memerlukan perawatan medis segera. Jika infeksi menyebar ke luar usus, ada risiko munculnya komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa. Selain itu, bacillus cereus (B. cereus) adalah mikroorganisme yang menghasilkan racun berbahaya. Bakteri ini bersifat patogen dan dapat menyebabkan keracunan makanan (B. cereus usus) atau gangguan kesehatan yang lebih serius (B. cereus non-usus). Dengan dukungan data dari Cleveland Clinic, sebagian besar kasus keracunan makanan ini membaik dalam rentang waktu 24 jam. Namun, individu dengan sistem imun lemah atau terganggu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi.
B. cereus usus biasanya muncul akibat konsumsi makanan yang disimpan pada suhu ruangan. Bahkan pemanasan ulang tidak selalu bisa menghilangkan bahaya, karena bakteri ini mampu membentuk spora yang bertahan. Di suhu ruangan yang hangat, spora ini berkembang biak dan memproduksi racun yang kemudian memicu muntah atau diare setelah masuk ke tubuh melalui makanan terkontaminasi.
Selain itu, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menjelaskan bahwa Salmonella sp memiliki masa inkubasi antara 12 hingga 24 jam, maksimal 48 jam. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebabkan kerusakan pada saluran cerna dengan gejala diare, demam, mual, muntah, dan kram perut. Kontaminasi dapat terjadi selama proses penanganan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan.
Sementara itu, Bacillus cereus umumnya ditemukan pada susu atau nasi goreng yang disimpan terlalu lama dalam suhu ruang. Bakteri ini memiliki masa inkubasi yang sangat cepat, hanya satu hingga lima jam. Pasien yang terinfeksi umumnya mengalami muntah dan diare dalam waktu singkat.
Penyebab utama keracunan ini disebabkan oleh penanganan yang tidak higienis pada makanan, baik dalam proses pembuatan maupun penyimpanan. Hal ini menimbulkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki sistem imun lemah. Maka dari itu, penting untuk memastikan kebersihan dan keamanan pangan dalam program-program sosial seperti MBG.
Jaga kemudahan akses informasi terkini dengan mengikuti berita terkait kesehatan dan gizi. Selalu waspada terhadap sumber makanan dan pastikan keamanan pangan untuk mencegah keracunan serupa di masa depan.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.