Keracunan dalam Program MBG, Menurut Prabowo, Hanya 0,0017%

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto mengakui adanya insiden keracunan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meskipun program ini telah mencapai capaian pesat dengan 30 juta penerima manfaat, masalah keracunan makanan masih terjadi.

Dalam kunjungan ke Munas VI PKS, Senin (29/9/2025), Prabowo menjelaskan bahwa program telah memberikan makanan kepada anak-anak dan ibu hamil. Namun, ia mengakui bahwa masih terdapat kekurangan dan insiden keracunan. Persentase keracunan ini sangat kecil, tidak lebih dari 1% dari total makanan yang telah didistribusikan.

Menurut Prabowo, kejadian keracunan hanya terjadi pada sebagian kecil penerima makanan. Data menunjukkan bahwa persentase kesalahan dalam penyajian makanan mencapai 0,0017%. Ia menyadari bahwa hal ini masih memerlukan perbaikan, tetapi program ini merupakan upaya besar yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam sejarah global.

Masyarakat masih khawatir terkait program MBG setelah insiden keracunan tersebut. Namun, Prabowo menjamin bahwa pemerintah tidak menanggung tanggung jawab dengan diam. Semua Dapur Umum MBG, yang juga dikenal sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), telah diperbaiki operasinya oleh pemerintah. Semua peralatan dapur harus dibersihkan dengan peralatan modern yang dapat membunuh bakteri.

Prabowo juga mendorong adanya alat tes pada setiap SPPG untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan sebelum didistribusikan. Langkah-langkah preventif lainnya juga telah diambil untuk menjaga kualitas program.

Sebuah studi terkini menunjukkan bahwa program gizi seperti MBG memang rentan terhadap keracunan jika tidak diatur dengan baik. Namun, dengan peningkatan standar kebersihan dan pengawasan yang ketat, risiko keracunan dapat diminimalkan. Contohnya, negara-negara seperti Brasil dan India telah berhasil mengurangi insiden keracunan makanan dengan menerapkan protokol higiene yang ketat dalam program gizi massal.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa program MBG menunjukkan potensi besar dalam memberikan manfaat gizi kepada jutaan orang, tetapi juga membutuhkan pengawasan yang konsisten untuk memastikan keselamatan dan kualitas makanan yang disajikan. Dengan langkah-langkah yang tepat, program ini bisa menjadi model sukses dalam pengentasan malnutrisi di Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan