15 Bendungan Baru Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Indonesia memiliki harapan besar terhadap pembangunan 15 bendungan baru yang sedang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek ini diharapkan selesai sebelum tahun 2029 dan dipercaya akan meningkatkan produktivitas sektor pertanian serta menciptakan kesejahteraan bagi petani di berbagai lokasi.

Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa dengan selesainya proyek ini, area irigasi akan mencapai 184.515 hektare. Hal ini diharapkan akan meningkatkan luas lahan yang ditanami dari 277.775 hektare menjadi 483.163 hektare. “Pembangunan bendungan harus diiringi dengan pembangunan saluran dan rehabilitasi jaringan irigasi. Dengan suplai air yang terus berkelanjutan, petani akan mendapatkan manfaat dan produktivitas mereka akan meningkat,” ujar Dody, seperti dikutip dari pernyataan tertulis, Senin (29/9/2025).

Dody juga menyampaikan bahwa ketersediaan air irigasi dari 15 bendungan ini dapat meningkatkan hasil panen dari 1.403.300 ton per hektare menjadi 2.343.289 ton per hektare. Dengan adanya irigasi yang tetap, petani tidak lagi tergantung pada curah hujan, sehingga Indeks Pertanaman (IP) dapat naik dari 150% menjadi 262%. Hal ini juga akan memungkinkan petani untuk menanam 2-3 kali dalam setahun.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program pembangunan bendungan sebagai salah satu infrastruktur strategis untuk merealisasikan swasembada pangan, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Sejak tahun 1902 hingga 2014, telah dibangun 187 bendungan, dan dalam periode 2015-2024 telah selesai 53 bendungan dengan pemanfaatan irigasi yang tersebar di 67 Daerah Irigasi (DI).

Beberapa daerah yang terlibat dalam proyek ini antara lain DI Baro Raya, DI Tugu Sistem, DI Tukul, DI Budong-Budong, DI Way Apu Sistem, DI Pidekso, dan DI Rababaka Kompleks (DI Tanju-DI Rababaka). Selain itu, pemanfaatan irigasi dari bendungan lainnya tersebar di berbagai daerah seperti DI Krueng Pase di Aceh, DI Bandar Sidoras di Sumatera Utara, DI Komering di Sumatera Selatan, DI Rentang di Jawa Barat, DI Gondang di Jawa Tengah, DI Bendo di Jawa Timur, DI Lolak Atas di Sulawesi Utara, DI Gilireng di Sulawesi Selatan, dan DI Rotiklot di Nusa Tenggara Timur.

Dengan pembangunan bendungan dan jaringan irigasi yang terintegrasi, Kementerian PU berharap petani tidak lagi bergantung pada curah hujan. Ketersediaan air yang lebih pasti akan mendorong peningkatan intensitas tanam, dari 502.403 hektare menjadi 798.263 hektare, dengan rata-rata panen satu kali per tahun menjadi dua hingga tiga kali. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional. Produktivitas pertanian diharapkan naik dari 3.122.418 ton per hektare menjadi 4.789.582 ton per hektare.

Pembangunan bendungan ini tidak hanya menguntungkan sektot petani tetapi juga berpotensi memberikan dampak positif pada ekonomi daerah dan stabilitas pangan di seluruh Indonesia. Dengan adanya infrastruktur irigasi yang lebih baik, petani dapat lebih produktif, sehingga mendukung visi swasembada pangan negara. Ini juga akan menambah daya saing pertanian Indonesia di era globalisasi.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan