Penyebab 1.333 Siswa Bandung Barat Terkena Keracunan MBG Terungkap dalam Hasil Lab

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat telah mengungkap alasan di balik keracunan massal yang menimpa 1.333 siswa yang mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Penyebab utama dari insiden ini adalah keberadaan bakteri Salmonella dan Bacillus cereus dalam makanan tersebut.

Menurut dr. Ryan Bayusantika Ristandi, kepala UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat, hasil pemeriksaan laboratorium menolak kehadiran bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan makanan, khususnya pada bagian karbohidrat.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan kontaminasi adalah waktu yang terlalu lama antara proses persiapan hingga penyajian makanan, mengakibatkan pertumbuhan bakteri. “Makanan yang disimpan di suhu ruangan lebih dari enam jam, terutama tanpa pengawasan suhu yang tepat, menambah risiko bakteri berkembang,” katanya.

Ristandi juga menekankan kebutuhan akan standar higienis yang ketat, mulai dari penggunaan air yang bersih hingga kebersihan para petugas. Dia menyarankan agar makanan disimpan di suhu di atas 60 derajat Celsius atau dibawah lima derajat untuk mencegah pembusukan.

Selain itu, Dinas Kesehatan Jawa Barat merangsang semua pihak yang terlibat dalam program MBG untuk memperkuat protokol keamanan pangan. Insiden sebelumnya melibatkan lebih dari 1.333 pelajar yang mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi MBG di Kabupaten Bandung Barat, serta 657 orang di Kabupaten Garut yang mengalami gejala serupa.

Kualitas dan keamanan pangan harus menjadi prioritas utama dalam setiap program kesehatan, terlebih jika melibatkan anak-anak. Investasi dalam sistem penyimpanan dan pelatihan petugas dapat mengurangi risiko keracunan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan