Vivo V50 Lite Menawarkan Sertifikasi Low Blue Light untuk Kesehatan Mata

Saskia Puti

By Saskia Puti

Vivo V50 Lite, ponsel terbaru dari seri kelas menengah, hadir dengan fokus pada kenyamanan pengguna sebagai salah satu keunggulan utama. Kedua model, baik versi 4G maupun 5G, sudah dilengkapi dengan Sertifikasi Low Blue Light dari SGS. Standar tersebut dirancang khusus untuk melindungi mata pengguna saat menggunakan perangkat secara rutin.

Sertifikat Low Blue Light menjadi poin penting, terutama dengan meningkatnya waktu penggunaan ponsel setiap hari. Dengan adanya sertifikasi ini, layar Vivo V50 Lite diklaim mampu mengurangi ketegangan mata, sehingga pengguna tetap nyaman walaupun menggunakan ponsel dalam waktu yang lama.

Sertifikasi Low Blue Light hasil dari serangkaian tes yang memastikan perangkat memancarkan cahaya biru dalam intensitas yang lebih rendah, lebih aman bagi mata. Cahaya biru, bagian dari spektrum cahaya tampak, sering dikaitkan dengan efek negatif seperti mata lelah dan gangguan produksi hormon melatonin yang mengatur tidur.

Teknologi penekanan cahaya biru bisa diimplementasikan melalui perangkat keras atau lunak. Menurut halaman resmi Vivo, V50 Lite menggunakan solusi berbasis perangkat lunak dan pengaturan sistem tertentu. Pendekatan ini memungkinkan penyesuaian yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan pengguna.

Proses sertifikasi tidak hanya bergantung pada klaim produsen. SGS, lembaga independen, melakukan pengujian dan pemeriksaan teknis menyeluruh untuk memastikan efektivitas teknologi yang digunakan. SGS telah dikenal sebagai perusahaan serupa kredibilitasnya dengan TÜV Rheinland dalam bidang pengujian produk.

Keberadaan sertifikasi seperti ini semakin umum pada perangkat elektronik konsumen, menunjukkan peningkatan kesadaran akan kesehatan pengguna. Sama seperti pentingnya sertifikasi IP68 yang memperkuat daya tahan perangkat terhadap elemen, sertifikasi Low Blue Light memberi perhatian pada ergonomi dan kenyamanan visual.

Dalam kondisi penggunaan ponsel yang semakin intensif, perlindungan mata sudah menjadi kebutuhan dasar, bukan hanya fitur tambahan. Paparan cahaya biru berlebih, khususnya di malam hari, dapat mengganggu siklus tidur alami. Dengan mengurangi intensitas cahaya biru dari layar, Vivo V50 Lite berusaha mengurangi dampak negatif tersebut, menjaga kenyamanan mata pengguna.

Pendekatan serupa juga dilihat pada perangkat lain, misalnya Infinix Hot 50 Series yang menekankan durabilitas dan kepandaian AI untuk pengalaman pengguna yang lebih optimal. Vivo V50 Lite, dengan harga mulai Rp3,5 jutaan, menawarkan nilai tambah signifikan bagi konsumen yang peduli dengan kesehatan. Ponsel ini menyediakan performa yang memadai untuk aktivitas sehari-hari, serta jaminan kenyamanan selama pemakaian.

Vivo tampaknya ingin menyajikan paket lengkap: kinerja yang memuaskan sekaligus keamanan mata. Ini sejalan dengan tren konsumen yang semakin kritis dalam memilih perangkat yang tidak hanya powerful, tetapi juga nyaman untuk digunakan lama. Prinsip yang sama diterapkan pada perangkat seperti laptop Huawei Matebook D16, yang prioritasnya pada kenyamanan dan produktivitas.

Dengan peluncuran Vivo V50 Lite di seluruh Indonesia, sertifikasi Low Blue Light diharapkan menjadi salah satu faktor pembeda yang diminati pasar. Di masa depan, fitur yang berfokus pada kesehatan dan kenyamanan pengguna seperti ini diperkirakan akan lebih banyak diadopsi oleh berbagai merek ponsel, sesuai dengan evolusi kebutuhan konsumen yang mencari kinerja dan kesejahteraan dalam berdigital.

Setelah dipelajari lebih dalam, tampaknya Vivo V50 Lite bukan hanya ponsel kelas menengah biasa. Dengan sertifikasi Low Blue Light, ponsel ini menunjukkan komitmen produsen dalam menghadapi tantangan penggunaan ponsel yang semakin intensif. Fitur ini tidak hanya menambahkan nilai tambah, tetapi juga memperkuat posisi Vivo di pasar yang semakin kமாகgung.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan