Di kota Tasikmalaya, pedagang kaki lima yang berjualan di pinggiran jalan Dadaha tidak hanya menurunkan kemesraan tampilan daerah tersebut, tetapi juga mengakibatkan kerusakan pada struktur fisik trotoar. Trotoar ini dirancang khusus untuk kegiatan pejalan kaki, bukan tempat berdagang. Keberadaan pedagang ini tidak hanya menghambat akses bagi pejalan kaki, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan pada trotoar.
Menurut Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tasikmalaya, Hery Nugraha, trotoar seharusnya digunakan sebagai sarana bagi pejalan kaki saja. Menurutnya, tempat berjualan harus disediakan di tempat yang khusus. Hery juga menjelaskan bahwa pembangunan trotoar tidak hanya berkaitan dengan estetika, tetapi juga dengan fungsi utamanya. Trotoar di Kota Tasikmalaya menggunakan berbagai materi, mulai dari batu andesit, paving block, hingga tegel khusus. Jika digunakan tidak sesuai dengan fungsinya, baik untuk menyimpan barang jualan maupun meletakkan roda dagangan, trotoar akan cepat rusak.
Selain fungsi sebagai jalur pejalan kaki, trotoar kini juga dilengkapi dengan jalur khusus untuk penyandang disabilitas, khususnya bagi tuna netra. Keberadaan pedagang kaki lima di trotoar tidak hanya merusak fisiknya, tetapi juga menghalangi akses bagi kelompok rentan ini. “Jika trotoar ditempati pedagang kaki lima, maka akses penyandang disabilitas akan terganggu. Padahal, jalur ini dibuat untuk membuat lingkungan lebih inklusif,” ujar Hery.
Di kawasan Dadaha, tim PUTR telah mencatat banyak kerusakan fisik trotoar, seperti permukaan yang terangkat oleh akar pohon, retak, dan tidak rata. Perbaikan telah direncanakan dengan anggaran hingga Rp5 miliar, yang meliputi rehabilitasi trotoar dan perbaikan drainase. Hery menjelaskan bahwa jika hanya sebagian saja diperbaiki, masalah dasar konstruksinya tetap ada. Tantangan terbesar bukan hanya membangun trotoar yang bagus, tetapi juga menjaga agar tidak lagi disalahgunakan. “Walaupun sudah diperbaiki, seringkali pedagang kaki lima kembali menggunakan trotoar untuk berjualan. Itu adalah tantangan yang terus berulang,” kata Hery.
Bagi pengembang kota, peningkatan infrastruktur tidak cukup tanpa pemantauan dan pengawasan yang ketat. Warga pun diharapkan ikut berperan dalam menjaga trotoar agar tetap berfungsi sesuai tujuannya. Dengan demikian, lingkungan kota akan lebih nyaman, aman, dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.