Naiknya Harga BBM Jika Dolar AS Melanjutkan Kenaikan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rupiah diyakini akan mencapai dua belas ribu per dolar AS, berpotensi menambah biaya sejumlah kebutuhan. Spesialis ekonomi Ibrahim Assuaibi menjelaskan, kuatnya dollar ini akan mempengaruhi harga impor, termasuk BBM. Jika dollar melewati angka kritis tersebut, BBM non-subsidi pasti akan melambung lebih tinggi.

Setiap hari, Indonesia mengimpor sekitar satu juta barel minyak, sehingga penguatannya akan memaksa negara berbelanja lebih banyak. Hal ini dapat menyulitkan petani karena harga pupuk turut naik akibat bahan impor yang masih bergantung pada dollar.

Menurut Assuaibi, kenaikan BBM juga akan menarik harga makanan pokok seperti sayuran. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya siap menghindari rupiah mencapai Rp 17.000 per dolar untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada ekonomi yang sudah lemah.

Sementara itu, analis komoditas Lukman Leong dari Doo Financial Futures menyatakan, semua komoditas—termasuk CPO, logam mulia, dan industri—akan dipengaruhi oleh dollar yang kuat. Harga naik karena nilai dollar mempengaruhi daya beli dan sebagian besar komoditas dinilai dalam dolar.

BI telah melakukan upaya maksimal, tetapi Leong mengusulkan mereka harus lebih agresif dalam menstabilkan rupiah. Langkah ekstrem seperti batas transaksi valuta asing atau kontrol devisa masih bisa dipertimbangkan, tetapi hanya jika situasi memerlukan. Namun, ini berisiko menurunkan sentimen investor.

Di tengah kondisi ini, penting bagi pemerintah dan BI untuk terus memonitor dan beraktifitas untuk melindungi stabilitas ekonomi. Ketika dollar semakin kuat, dampaknya tidak hanya pada BBM, tetapi juga pada berbagai sektor penting yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat.

Momen ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan. Stabilitas rupiah bukan hanya tentang angka, tetapi tentang kualitas hidup rakyat yang terganggu oleh inflasi yang tidak terkendali. Mari berharap untuk perubahan yang lebih baik di masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan