KPK Ungkap Juru Simpan Duit Korupsi Kuota Haji Berjenjang dengan Pengepul Utama

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

KPK telah mengungkap existensi seseorang yang bertindak sebagai juru simpan uang dalam kasus dugaan korupsi kuota haji periode 2023-2024. Menurut informasi yang mereka peroleh, sistem ini berjalan secara bertingkat.

“Saya menjelaskan bahwa juru simpan ini ada di setiap travel, kemudian bertingkat lagi di asosiasi travel. Dari asosiasi travel ini, uang kemudian dialirkan ke juru simpan di Kemenag,” jelasnya.

Di Kemenag, sistem juga berjalan dalam bentuk bertingkat. Ada di level pelaksana hingga tingkatan yang lebih tinggi, termasuk di tingkat direktur jenderal.

“Uang dikumpulkan melalui jalur ini. Akhirnya, uang tersebut akan tumpuk di tangan pengumpul utama,” terang juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada media.

Otoritas juga mengeksplorasi kemungkinan menerapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait kasus ini. Langkah ini akan diambil jika terdapat bukti kuat.

“Jika uang hasil korupsi telah dialihkan, misalnya untuk membeli kendaraan atau properti, kita akan menindakannya dengan pasal TPPU,” katanya.

Kini, penyelidikan kasus dugaan korupsi kuota haji tahun 2024 sedang berlangsung. Namun, KPK belum menetapkan tersangka. Beberapa pihak sudah diperiksa, termasuk eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kasus ini bermula saat Indonesia mendapat tambahan kuota haji sebesar 20.000. Pembagian kuota tersebut seharusnya 8% untuk khusus, namun justru diubah menjadi 50:50. Asosiasi travel haji yang mendengar informasi ini langsung menghubungi Kemenag untuk membahas pembagian kuota.

Berdasarkan perhitungan sementara, kerugian negara akibat kasus ini mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Hal ini terjadi karena perubahan kuota haji reguler menjadi khusus.

Terbaru, KPK yakin uang korupsi telah disimpan oleh juru simpan tertentu. Namun, identitas mereka masih menjadi misteri. Selain itu, KPK juga mengungkap adanya oknum Kemenag yang menawarkan kuota haji khusus dengan syarat membayar uang percepatan.

Saat ini, KPK terus menggelar investigasi untuk mendalami kasus ini. Upaya mereka tidak hanya berfokus pada penangkapan pelaku, tetapi juga pemulihan uang negara yang telah hilang.

Dari semua informasi yang tersedia, jelas bahwa kasus korupsi kuota haji ini melibatkan jaringan yang kompleks dan terstruktur. Pelaku tidak hanya beraksi sendirian, melainkan bekerja secara bertingkat untuk menyembunyikan jejak kejahatan mereka. Pemulihan dana negara dan penegakan hukum harus menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.

KPK terus berupaya untuk mengungkap semua elemen yang terlibat dan memastikan bahwa setiap orang yang melanggar hukum di bawah hukuman yang adil. Masyarakat diharapkan tetap berjaga-jaga dan melaporkan segala informasi yang relevan untuk membantu proses investigasi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan