Anggota Komisi XII DPR RI Jamaludin Malik mengungkapkan kekhawatiran tentang dampak operasi PLTU Tanjung Jati di Jepara, Jawa Tengah. Menurutnya, pabrik listrik tersebut belum memberikan manfaat nyata bagi desa-desa sekitar, seperti Desa Bondo di Kecamatan Bangsri. Justru, kondisi infrastruktur di wilayah tersebut semakin memburuk.
Dalam rapat dengan Kementerian ESDM, PT PLN, dan pihak terkait di Semarang, 24 September 2025, Malik mengkritik pemakaian CSR PLTU yang tidak maksimal untuk kemaslahatan warga. Ia berpendapat program tanggung jawab sosial perusahaan seharusnya difokuskan pada daerah terdekat.
“Saya selalu melakukan kunjungan ke sudut-sudut terpencil di Jepara. Menariknya, jalan-jalan di sekitar PLTU dalam kondisi rusak parah. Dimana CSR-nya? Kenapa tidak ditujukan ke wilayah ini?” tulis Malik dalam keterangan tertulis, 25 September 2025.
Menurut Malik, transparansi tentang penerima manfaat CSR belum terasa. Hal ini membangkitkan keraguan bahwa sebagian besar keuntungan proyek energi ini sebenarnya dialihkan keluar negeri, sementara warga hanya menerima dampak negatif seperti polusi dan penyakit.
“Apakah benar manfaat utamanya lari ke luar negeri? Jika mengaku bekerja dengan standar internasional, kenapa laporan CSR tidak dipublikasikan dengan terbuka? Ada yang disembunyikan?” tanya Malik.
Selain itu, Malik juga mengkritik pembangunan gardu induk di Nalumsari sejak 2018. Proyek tersebut dilaksanakan tanpa sosialisasi yang memadai, yang menyebabkan demonstrasi warga. “Tiang-tiang dipasang tanpa informasi sebelumnya. Warga baru tahu setelah tiang-tiang itu sudah dipasang. Padahal, sosialisasi harus dilakukan sebelum proyek dimulai,” ujarnya.
Malik memuji niat pemerintah yang baik, namun kritisi terhadap pelaksanaan yang sering dijanjikan aksi terlebih dahulu kemudian sosialisasi. “Hal seperti ini yang menyebabkan banyak masalah,” katanya.
Malik menegaskan, sebagai wakil rakyat, DPR harus menyuarakan aspirasi masyarakat, meski ada risiko resistensi. “Kita harus berdiri bersama rakyat, apapun resikonya,” tegasnya.
Menyikapi kritik tersebut, Direktur Manajemen Pembangkit PT PLN Rizal Calvary Marimbo meminta maaf atas masalah yang terjadi. Ia berjanji akan membentuk tim untuk meninjau lokasi dan mengevaluasi keluhan masyarakat.
“Saya akan mengirim tim untuk menyelidiki kejadian-kejadian di lapangan. Kita akan mencatat dan mengevaluasi secara langsung,” kata Rizal.
Keberadaan PLTU Tanjung Jati telah menjadi perhatian serius. Warga sekitar berharap pembangunan infrastruktur energi dapat segera menjawab kebutuhan masyarakat lokal dengan adil dan transparan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.