Terungkap Identitas Asli Pemukul Zaskia Mecca sebagai Tentara

Jakarta – Ternyata pelaku pemukulan terhadap staf artis Zaskia Mecca adalah anggota militer. Saat ini, individu tersebut telah diamankan oleh Pomdam Jaya di ibu kota.

Menurut laporan Thecuy.com pada Kamis (25/9/2025), kasus ini terbongkar setelah Zaskia Mecca membagikan cerita kejadian melalui akun Instagram pribadinya. Peristiwa berlangsung di daerah Ampera, Jakarta Selatan, pada Senin (22/9) pukul 07.15 WIB. Dalam kejadian tersebut, staf Zaskia sedang mengantar anak artis tersebut ke sekolah.

Ketika tiba di lokasi, ada seorang pemotor Vespa matik berwarna pink yang berjalan berlawanan arah dan hampir menabrak staf. Korban membunyikan klakson, tapi pelaku tersebut malah tidak menanggapi. Situasi kemudian berubah menjadi agresif, dimana pelaku meninju kepala dan leher korban hingga helmnya hancur. Anak Zaskia Mecca menjadi saksi langsung dari kejadian ini. Pelaku sempat ditahan warga, tetapi kemudian berhasil melarikan diri.

Petugas kepolisian telah turun tangan untuk menyelidiki insiden pemukulan ini di kawasan Ampera. Dalam proses investigasi, mereka telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk pelapor dan warga sekitar. Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, mengonfirmasi hal ini pada Kamis (25/9) dan menyatakan bahwa penyelidikan masih dalam tahap penggalian fakta.

Setelah penelitian lebih lanjut, terungkap bahwa pelaku diduga adalah anggota TNI. Kasus ini kemudian diambil alih oleh Pomdam Jaya untuk penanganan lebih lanjut. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengarahkan untuk melakukan konfirmasi langsung ke pihak Pomdam terkait pelaku yang telah ditangkap. Kolonel CPM Donny Agus, Danpomdam Jaya, mengatakan bahwa korban baru saja melakukan laporan dan kasus masih dalam proses.

Oknum TNI AD yang terlibat dalam insiden ini telah ditahan di Denpom Jaya-2 untuk tahap penanganan selanjutnya. Kapendam Jaya, Kolonel Czi Anto Indriyanto, menjelaskan bahwa pelaku dan korban semula mengalami perselisihan lalu lintas sebelum berubah menjadi kekerasan. Selain proses hukum, komuniasi antara kedua belah pihak juga terus dilakukan.

Kasus pemukulan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kepatuhan anggota militer terhadap hukum dan tanggung jawab mereka dalam masyarakat. Insiden seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan serta dukungan emocional bagi korban. Di sisi lain, pelaku juga perlu dihadapkan pada hukum sesuai aturan yang berlaku.

Selain itu, insiden ini juga mengungkapkan tentang pentingnya amanat kehormatan dan disiplin bagi anggota militer. Tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan dapat merusak citra TNI dan memperburuk hubungan antara masyarakat dengan aparat keamanan. Oleh karena itu, penanganan kasus ini harus dilakukan dengan teliti dan adil untuk memberikan keadilan bagi korban serta memberikan pelajaran bagi semua pihak yang terlibat.

Para ahli keamanan dan hukum perlu menyerap pelajaran dari kasus ini untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Penguatan sistem pelaporan dan penanganan kasus kekerasan juga diperlukan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat. Dalam hal ini, dukungan dari pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi sangat penting.

Dalam rangka mendukung penegakan hukum yang adil, masyarakat juga diharapkan untuk aktif berpartisipasi dalam melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota militer atau aparat keamanan lainnya. Dengan demikian, keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjaga, dan kepatuhan terhadap hukum dapat ditegakkan dengan baik.

Baca juga Berita lainnya di News Page